Sejarah Si Kuping Besar, Trofi Liga Champions yang Legendaris

Minggu, 02 Juni 2019 - 06:52 WIB
Sejarah Si Kuping Besar, Trofi Liga Champions yang Legendaris
Liverpool sukses mengukir nama mereka di badan trofi Si Kuping Besar -julukan bagi piala yang diberikan untuk juara Liga Champions. Foto/Reuters/Carl Recine
A A A
MADRID - Trofi Si Kuping Besar baru saja diberikan kepada Liverpool setelah mengklaim juara Liga Champions 2019, mengalahkan Tottenham Hotspur pada partai final di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB dengan skor 2-0.

Piala setinggi 73,5 sentimeter itu punya sejarah menarik. Si Kuping Besar dirancang oleh seniman asal Berne, Swiss, bernama Juerg Stadelmann yang bermukim di dekat kantor pusat UEFA. Trofi ini dibayar 10.000 frans atau senilai Rp142 juta untuk dirancang ulang pada tahun 1967.

Menurut laman resmi UEFA, trofi yang Liverpool di final Liga Champions tahun ini merupakan versi kelima. Adapun, bentuk awal Si Kuping Besar yang terakhir kali dibuat berada di tangan Real Madrid -yang memenangkan kompetisi Eropa pada 1967.

Nama Si Kuping Besar atau La Oregona diberikan oleh para fans yang menganggap bentuk dari tangkai piala yang menyerupai telinga. Ajax Amsterdam menjadi klub pertama yang menerima trofi redesign: mereka tiga kali memenangkan trofi ini sepanjang 1970an.

Saat ini UEFA mempercayakan pengerjaan trofi Si Kuping Besar pada seorang pandai besi asal Italia yang bernama Guerrino Giorgi . Belum jelas, sejak kapan Giorgi menempa perak ini menjadi trofi Liga Champions. Namun, bisa dipastikan trofi itu terbuat 92,5 persen perak murni dan 7,5 persen tembaga.

Liverpool memenangkan trofi Liga Champions keenam setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano, Minggu (2/6/2019) dini hari waktu Indonesia. Liverpool menang 2-0 lewat gol Mohamed Salah di menit ke-2 dan Divock Origi pada menit ke-87.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0622 seconds (0.1#10.140)