Kapolri Ungkap Kendala One Way di Tol Trans Jawa

Sabtu, 01 Juni 2019 - 09:15 WIB
Kapolri Ungkap Kendala One Way di Tol Trans Jawa
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan pers terkait one way di tol Trans Jawa. FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
BREBES - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkap sistem satu arah one way bisa berpotensi menimbulkan penumpukan kendaraan pemudik di gerbang tol. Untuk itu, perlu dilakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menjamin kelancaran arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H.

"Problemnya ketika terjadi one way akan terjadi ledakan (kendaraan pemudik) di pintu-pintu tol. Oleh karena itu di pintu tol itu dilakukan pembukaan pintu yang lebih banyak," ujar ujar Tito saat melakukan pemantauan arus mudik di pintu Tol Brebes Barat, Jumat (31/5/2019).

Kapolri juga meminta petugas mengejar bola ke arah pengemudi yang mau membayar. Sebelum masuk pintu tol sebagian diarahkan ke jalur lain seperti pantura. "Nanti baru masuk lagi setelah pintu tol menuju ke daerah Jawa Tengah, Jawa Timur," katanya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menyampaikan, terjadi lonjakan signifikan saat arus mudik. Untuk itu perlu dilakukan rekayasa lalu lintas agar pemudik yang akan kembali ke kampung halaman tak terjebak kemacetan di jalan.

"Bahwa saat arus mudik, ritual arus mudik itu kan pasti akan terjadi lonjakan arus kendaraan terutama dari Jakarta menuju Sumatera dan menuju ke arah Jawa. Sementara kalau menggunakan mekanisme biasa, kapasitas mungkin tidak cukup, dua jalur misalnya tidak akan cukup. Oleh karena itu kita memiliki namanya rekayasa lalu lintas, memiliki alternatif untuk mengakomodasi lonjakan arus mudik itu (one way)," katanya.

Sekadar diketahui, one way arus mudik Lebaran 2019 dimulai dari KM 70 di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) hingga KM 263 di ruas Tol Brebes Barat. Pelaksanaannya dimulai Kamis 30 Mei sampai Minggu 2 Juni.

"Jadi ini semua (sistem one way) sangat dinamis tergantung dengan situasi dan kondisi ledakan arus penumpang," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3253 seconds (0.1#10.140)