Perayaan Hari Jadi Boyolali Bersamaan Idul Fitri, Ini Kata Ganjar

Sabtu, 01 Juni 2019 - 08:21 WIB
Perayaan Hari Jadi Boyolali Bersamaan Idul Fitri, Ini Kata Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta rencana perayaan Hari Jadi Boyolali disatukan dengan Idul Fitri dibicarakan baik-baik sehingga tidak menimbulkan polemik. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
SOLO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi enteng persoalan rencana perayaan Hari Jadi ke-172 Kabupaten Boyolali yang akan digelar pada hari pertama Idul Fitri, Rabu (5/6/2019). Menurutnya, hal itu tidak menjadi soal, asalkan semuanya dirembug dan disepakati bersama secara baik-baik.

"Terserah saja, ndak papa itu. Tinggak dirembug saja, membuat sepakat bersama," kata Ganjar saat ditemui usai membagi takjil di Solo, Jumat (31/5/2019) petang.

Ganjar menerangkan, dahulu zaman dirinya awal-awal menjadi Gubernur, ada tradisi dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang setelah saat ied langsung sungkem kepada Gubernur.

"Kemudian saya bubarkan tradisi itu, saya perintahkan mereka pulang dulu ke rumah atau kampung masing-masing, nanti sungkemannya saat hari pertama masuk kerja. Meskipun sejumlah ASN merasa tidak enak," katanya.

Disinggung apakah dengan perayaan tersebut membuat ASN Boyolali tidak bisa mudik Lebaran, Ganjar mengatakan semua itu bisa diatur. "Itu soal kesepakatan yang biasa saja, ndak rumit itu. Kalau disepakati ada upacara, kan mudiknya habis itu tidak apa-apa. Tinggal sepakat saja, ngobrol baik-baik. Ini masalahnya kecil, ndak usah dibesar-besarkan," katanya.

Sekadar diketahui, rencana Pemkab Boyolali menggelar upacara hari jadi ke-172 bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri mendapat banyak penolakan. Bahkan pihak Kemendagri menilai upacara itu tidak tepat dilaksanakan jika mengganggu kepentingan umum.

"Jika pagelaran upacara tersebut akan mengganggu kepentingan umum dan kurang bermanfaat untuk kesejahteraan dan ketertiban masyarakat, itu tidak elok dan tidak sesuai dengan asas umum pemerintahan yang baik," kata Plt Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik.

Selain itu, sejumlah orang yang tergabung dalam Forum Umat Islam Boyolali (FUIB) mengajukan keberatan atas rencana upacara hari jadi bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri tersebut. FUIB mendatangi kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali dan meminta upacara hari jadi diundur.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.0933 seconds (0.1#10.140)