Bantu Ciptakan Konten Terbaik dengan Samsung Galaxy S10 Plus

Rabu, 29 Mei 2019 - 12:15 WIB
Bantu Ciptakan Konten Terbaik dengan Samsung Galaxy S10 Plus
Food Mode di Galaxy S10 akan memantu membuat foto makanan jadi terlihat lebih lezat. Foto/Danang Arradian/KORAN SINDO
A A A
JAKARTA - Traveling dengan Samsung Galaxy S10 Plus sungguh suatu pengalaman yang baru. Hal pertama yang saya rasakan dengan ponsel ini adalah saat memotret. Saya sangat terbantu dengan fitur Samsung Galaxy S10+ yang namanya Shot Suggestion. Saya paling lemah soal komposisi foto.

Saya tahu foto dengan komposisi bagus. Tapi, untuk membuatnya sulit sekali. Maka, diserahkan pengaturannya ke Shot Suggestion, di mana kamera akan menentukan komposisi foto yang dianggap terbaik. Kita hanya mengikuti arah di layar, sekaligus menekan tombol shutter. Mudah sekali!

Mengoptimalkan Scene Optimizer

Kecerdasan buatan di ponsel sudah jadi hal yang lumrah. Seperti halnya Galaxy S10 Plus, lewat fitur Scene Optimizer. Ketika aktif, kamera akan mengenali berbagai macam objek foto.

Ada 30 jenis objek, mulai gedung, hewan peliharaan, langit, hingga manusia. Lalu, secara otomatis mengatur penyesuaian terbaik. Saya rasakan ini berguna sekali ketika memotret lansekap danau ataupun pegunungan New Zealand yang sangat cantik.

Makanan Terlihat Lezat

Fitur Food Mode adalah favorit saya. Saat traveling, makanan menjadi salah satu objek yang sangat menarik. Fitur Food Mode ini secara otomatis mengoptimalkan detail makanan, sehingga lebih berwarna, juga terlihat menggiurkan. Setiap melihat makanan, saya selalu tak sabar untuk memotretnya karena hasilnya selalu terlihat bagus!

Ultra Wide Angle

Fitur kamera ini yang paling sering saya gunakan. Ini adalah penyetelan standar yang selalu saya pakai setiap mengambil kamera dari kantong. Di New Zealand, ada banyak sekali lansekap cantik yang hanya optimal jika difoto menggunakan angle yang super lebar.

Karena itu, setiap bagian dari pemandangan cantik itu dapat ikut terekam. Mulai dari Lake Tekapo, Mount Cook, hingga Lake Pukaki. Saya benar-benar tidak memerlukan GoPro Hero 7.

Berganti-Ganti Tiga Moda

Ya, tentu saja, saya bereksperimen dengan tiga kamera Galaxy S10+ ini. Yakni kamera 12 MP, 77 derajat (variable aperture f/1.5 atau f/2.4). Kedua kamera 12 MP lensa short telephoto bersudut pandang 45 derajat (f/2.4), dan kamera ketiga beresolusi 16 megapiksel dengan lensa ultra-wide yang mampu menangkap sudut pandang 123 derajat (f/2.2).

Ketiganya bisa memberikan kesan yang sangat berbeda. Terkadang memang tidak selalu ultra wide angle jadi pilihan terbaik. Terkadang moda standar pun bisa memberikan detail yang dramatis. Kemampuan 2x optical zoom dan 10x digital zoom ini cukup berguna.

Video Slow Motion

Terus terang, fitur ini tidak bisa digunakan setiap saat. Butuh objek yang memang cepat, seperti burung-burung merpati di Taman Albert Park, Kota Auckland, yang berada begitu dekat. Saya bisa melakukan penyetingan berbeda, yakni 0,4 detik atau 0,8 detik. Cukup lumayan untuk menambah variasi video B-Roll.

Video Super Stabil

“Shaky video is dead” promo GoPro lewat action kamera terbaru GoPro Hero 7. Dan itu menjadi tren 2019. Teknologi electronic image stabilization (EIS) yang membuat video menjadi sangat stabil dalam kondisi berguncang-guncang sekalipun.

Teknologi serupa juga digunakan oleh Galaxy S10 Plus. Namanya Super Steady. Ketika aktif, fiturnya akan memudahkan membuat video yang stabil. Sambil berjalan hingga di atas mobil.

Ini benar-benar jadi fitur pembeda antara S10+ Plus dengan kompetitornya. Gara-gara fitur ini pula saya tidak memerlukan kamera lainnya untuk merekam video.

Memori 1 TB

Problem lain saat kita merekam video adalah keterbatasan memori di smartphone. Ukuran file video biasanya sangat besar. Sebagai contoh, selama lebih dari sepekan di New Zealand, total konten foto dan video yang saya hasilkan adalah 25 GB.Dan angka itu terbilang besar di ponsel biasa dengan kapasitas memori 128 GB. Tapi, Galaxy S10 Plus bukan ponsel biasa. Dengan kapasitas memori internal 1 TB, 25 GB jelas kecil. Masih ada banyak sekali ruang tersisa. Saat membuat video pun, saya juga tidak ragu-ragu dalam merekam.

Akhir cerita, S10 Plus ternyata memiliki fitur yang saya butuhkan. Saya butuh lensa ultra wide untuk foto dan video. Saya juga butuh penstabil gambar agar video saya tidak goyang. Juga, memori internal berukuran masif karena produksi konten saya tinggi.

Dan selama perjalanan itu saya merasakan kepraktisan sebab semua file saya hanya ada di 1 perangkat. Dan 1 perangkat itu yang saya keluarkan di kantong celana setiap ingin mengabadikan gambar ataupun video.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8924 seconds (0.1#10.140)