4 Tewas Tertembak Saat Massa Serang Kantor Distrik di Papua

Senin, 27 Mei 2019 - 18:58 WIB
4 Tewas Tertembak Saat Massa Serang Kantor Distrik di Papua
Ratusan warga menyerang dan merusak Kantor Distrik di Kampung Fayit, Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (27/05/2019) sekira pukul 10.00 WIT. Ilustrasi saat perang suku/Dokumentasi SINDOnews
A A A
JAYAPURA - Empat orang warga tewas tertembak saat ratusan warga menyerang dan merusak Kantor Distrik di Kampung Fayit, Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (27/05/2019) sekira pukul 10.00 WIT. Penyerangan diduga dilakukan oleh sekelompok massa diduga dari pendukung salah satu calon legislatif (Caleg) yang tidak terima hasil keputusan pemilihan legislatif (Pileg).

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan, melihat situasi anarkistis yang terjadi secara tiba-tiba, empat orang anggota Pos Ramil Fayit (letak Pos Ramil sekitar 50 m dari Kantor Distrik dan berada dalam kepungan massa) keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa.

"Salah seorang anggota posramil mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut. Dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (27/5/2019).

Dari kejadian tersebut, kata Kapendam, mengakibatkan jatuh korban dari perusuh antara lain, Jhon Tatai (25) luka tembak siku tangan kanan dan kiri, korban saat ini sudah dievakuasi RSUD Asmat, Xaverius Sai (40) Kp Bawus meninggal dunia, Nikolaus Tupa (38) Kp Akantapak meninggal dunia, Matias Amunep (16) Kp Akantapak meninggal dunia dan Frederikus Inepi (35) Kp Bagair meninggal dunia.

Selanjutnya untuk mengamankan situasi telah tiba di Distrik Fayet sebnayak 25 personel gabungan TNI/Polri dan Kesbangpol dari Distrik Agast, Kab Asmat. Sampai laporan ini diterima massa sudah berhasil ditenangkan dan situasi sudah kondusif.

Setelah menerima laporan, lanjut Kapendam, Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring segera bertidak cepat dan berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas HAM Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.

"Rencana besok pagi Selasa (28/05/2019) tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua akan berangkat ke Fayet. Tim akan dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI R. Agus Abdurrauf," terangnya

Dari informasi yang berhasil dihimpun, ungkap Kapendam, bahwa salah seorang caleg dari salah satu Parpol merasa dirinya mendapatkan kursi, namun nama yang bersangkutan digantikan dari orang lain dari Partai yang sama oleh ketua partai.

"Tidak terima dengan keputusan tersebut caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekitar 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional serta melakukan peyerangan ke kantor distrik yang mengakibatkan kerusakan kantor Distrik dan rumah salah seorang anggota DPRD Asmat atas nama Handayani," tandas Kapendam.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1032 seconds (0.1#10.140)