Jadikan Masjid sebagai Agen Perubahan Peradaban Manusia

Minggu, 26 Mei 2019 - 18:00 WIB
Jadikan Masjid sebagai Agen Perubahan Peradaban Manusia
Tarhim keliling putaran ke-3 yang diselenggarakan di Masjid Jami Al Bidh Desa Pait Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A A A
PEKALONGAN - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudori mengatakan bahwa masjid memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai agen perubahan (agent of change) untuk peradaban manusia.

"Kita harus menjadikan masjid sebagai gerakan perubahan untuk peradaban manusia, baik secara sosial, ekonomi maupun seni dan budaya," kata KH Muslikh Khudori dalam acara Tarawih dan Silaturahmi (Tarhim) keliling putaran ke-3 yang diselenggarakan di Masjid Jami Al Bidh Desa Pait Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (25/5/2019).

Dulu masjid bukan hanya tempat untuk menjalankan salat dan ritual keagamaan lainnya, tapi juga menjadi tempat penyebaran agama Islam. Tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar, tempat di mana Nabi Muhammad melakukan pengkaderan untuk generasi.

"Pelatihan strategi dan zikir juga dilakukan di masjid," katanya.

Kiai Muslikh menambahkan, di era Nabi Muhammad masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk memotivasi agar sahabat-sahabatnya hidup sejahtera dan berkecukupan. Untuk itu, ia meminta umat Islam agar memakmurkan masjid dan menjadikannya sebagai pusat perubahan cara berpikir, kebudayaan, hingga berahlakul karimah membangun peradaban.

"Masjid Al Bidh memiliki posisi dan nilai dakwah yang strategis, posisi dipinggir jalan Pantura, perlu ada bedug dan kentongan sebagai simbol NU," katanya.

Tak lupa KH Muslikh menyarankan untuk dipasang papan nama NU, lembaga dan badan otonomonya sebagai sosialisasi dakwah khasanah NU kepada publik.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Al Bidh, KH Masif Muharror mengatakan, akan membangun sisa tanah sebelah barat masjid untuk digunakan sebagai pusat pertokoan dan pembelanjaan. "Selain itu, yang lantai bawah Masjid Jami Al Bidh akan digunakan untuk kegiatan para santri penghafal Alquran," katanya.

Kegiatan tarkhim keliling putaran ketiga dihadiri warga jamaah sekitar masjid, sekaligus beberapa lembaga dan Banom PCNU Kabupaten Pekalongan seperti LAZISNU, LP Maarif, RMI, LESBUMI, LDNU, LPNU, LTM NU, LPBI NU, IPNU, GP Ansor, dan KBIH An Nahdliyah.

Acara diawali tahlil dan diisi doa khusus untuk kedamaian NKRI dan menyambut Lailatul Qodar oleh 9 kiai dipimpin KH Muhammadun, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pekalongan. Lalu diakhiri dengan budaya salam dan salim diiringi salawat.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6018 seconds (0.1#10.140)