Para Profesor Serukan Persatuan Usai KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2019

Sabtu, 25 Mei 2019 - 14:40 WIB
Para Profesor Serukan Persatuan Usai KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2019
Ketua FDGBI Porf Koentjoro memberikan keterangan soal ajakan persatuan dan perdamaian paska KPU menetapkan hasil pemilu 2019, Sabtu (25/5/2019). FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Seruan dan ajakan agar para elit partai politik (parpol) dan elemen masyarakat menjaga persatuan dan perdamaia kembali datang dari para akademisi. Setelah pada dosen UGM menyatakan sikapnya, Jumat (24/5/2019) giliran para guru besar atau profesor di Indonesia yang tergabung dalam Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) juga menyatakan hal yang sama, Sabtu (25/5/2019).

“Seruan ini sebagai bentuk keprihatinan kami atas eskalasi ketenganan dan kekerasan paska Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil pemilu 21 Mei 2019 lalu,” kata Ketua FDGBI Prof Koentjoro dalam rilisnya kepada SINDOnews, Sabtu (25/5/2019).

Koentjoro mengatakan paska KPU menetapkan hasil pemilu, baik pemilihan presiden (Pilpres) maupun pemilihan legislatif (Pileg), 21 Mei 2019 lalu. Ada pihak yang belum dapat menerimanya. Buktinya ada yang menempuh jalur konstitusional dengan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, juga adanya eskalasi ketegangan antar elemen masyarakat yang telah terbangun sejak periode sebelum kampanye. Sehingga menyebabkan terjadinya kerusuhan di Jakarta 21-22 Mei 2019 lalu. Padahal perbedaan pilihan preferensi politik adalah hal yang alami, dan perbedaan selalu merupakan rahmat.

“Karena itu kami mengajak kepada para elit politik dan masyarakat, untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan Indonesia yang berdasarkan kepada nilai-nilai kejujuran, keadilan dan integritas yang tinggi, serta tidak menghalal segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan,” tandas guru besar Psikologi UGM itu.

FDGBI juga mengajak semua pihak agar mampu menahan diri dari berbagai bentuk anarkisme yang merugikan harta benda dan jiwa manusia. FDGBI juga berharap negara harus hadir untuk menjamin hak asasi manusia (HAM) bagi semua warga negara Indonesia. “Seruan ini telah ditandatangani 45 guru besar dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia,” tandasnya.

Daftar 45 nama anggota FDGBI yang mendukung seruan perdamaian dan persatuan:

1. Koentjoro (Ketua DGB UGM)
2. Gunawan Sumodiningrat (Sekretaris DGB UGM)
3. Mursalim (Ketua DP Unhas)
4. Budimawan (Sekretaris DP Unhas)
5. Sutyastie (Ketua DP Unpad)
6. Tarkus B. Suganda (Sekretaris DP Unpad)
7. Sukarno Untidar
8. Bambang Kaswanti, Unika Atma Jaya
9. Suciati Universitas Terbuka.
10. Alois A. Nugroho, Unika Atma Jaya
11. Tian Belawati Universitas Terbuka.
12. Yusuf Akhyar Sutaryono - Univ. Mataram
13. Agus Suroso Unsoed
14. Eddy Suratman, Univ. Tanjungpura
15. Gontar Alamsyah Siregar ,USU
16. Tamrin, USU
17.Tulus Warsito, UMY
18. Arief Subyantoro, UPN Yogyakarta
19. Susy Tjahjani, Un.Kristen Maranatha.
20. Oslan Jumadi, Univ.Negeri Makassar
21. C.Danisworo, UPN V Y
22. Sutanto, UPN Yogyakarta.
23. Teguh Soedarto UPN JATIM
24. Eri Barlian UNP
25. Nadiroh UNJ
26. Widodo P, UII Yogya
27. Wahyudin UNSIKA Karawang
28. Rudi UNSILIWANGI
29. Sumargono UPN Jatim
30. Hardani Widhiastuti USM
31. Abdullah Kelib USM
32. Nanang T. Puspito, ITB
33. Budi Jatmiko, Unesa.
34. Prof. Mungin Edi W (UNNES)
35. Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti (UNNES)
36. Prof. Hardi (UNNES)
37. Aisyah Endah Palupi (UNESA)
38. M. Dwi Marianto (ISI Yogyakarta)
39. Nanat Fatah Natsir (UIN Sgd Bandung)
40. R. Partino (Univ. Cenderawasih Jayapura)
41.Joyce Lapian (Sekr.MGB Unsrat)
42. Wahyu Widodo (UMM)
43. Syamsul Arifin UMM
44. Sari Bahagiarti UPN Yogya
45. Sufyarma Marsidin UNP
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3398 seconds (0.1#10.140)