Mahasiswa UNY Ubah Kulit Salak Jadi Deodoran untuk Atasi Bau Kaki

Kamis, 23 Mei 2019 - 20:24 WIB
Mahasiswa UNY Ubah Kulit Salak Jadi Deodoran untuk Atasi Bau Kaki
Mahasiswa UNY penemu deodoran untuk mengatasi bau kaki. Foto/iNews.id/Kuntadi
A A A
YOGYAKARTA - Jangan remehkan kulit buah salak. Di tangan kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kulit salak bisa dijadikan deodoran untuk mengatasi bau tidak sedap pada kaki.

Para mahasiswa ini, Aditia Pramudia Sunandar dan Rahmanisa Laila Fitri, mahasiswa program studi Biologi. Kemudian, Asmi Aris (Pendidikan Kimia), M Abdurahman Mukhlis (Akuntansi) dan Putri Matsya Sabilla (Bahasa dan Sastra Indonesia).

Karya mahasiswa ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan tahun 2019. Mereka berhasil menciptakan produk bermanfaat dari bahan-bahan yang selama ini hanya menjadi sampah.

"Kita pilih kulit buah salak karena mengandung senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid yang dapat menjadi antibakteri," kata Aditia Pramudia kepada iNews.id, Kamis (23/5/2019).

Ide pembuatan deodoran Cadeo (Salacca zalacca Deodorant) ini tidak lepas dari permasalahan bau kaki yang kerap mengganggu rasa percaya diri seseorang. Sementara produk yang tersedia di pasaran harganya terbilang cukup mahal.

"Dari sinilah muncul ide untuk membuat deodoran untuk mengatasi bau kaki sekaligus kulit kering menggunakan kulit buah salak," ujar dia.

Mahasiswa lainnya, Rahmanisa Laila mengatakan, bau kaki dipicu oleh kondisi kaki yang lembab dan bakteri. Senyawa flavonoid, saponin, dan tanin pada salak ternyata mampu menghilangkan bakteri tersebut.

"Bahan bakunya melimpah dan murah, itu menjadi alasan kami kembangkan deodoran ini," ujarnya.

Cadeo kata dia, didesain untuk cepat kering dan tidak meninggalkan bekas sehingga nyaman ketika digunakan di kaki. Ada tiga aroma yang ditawarkan adalah lavender, mint, dan mocca.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5103 seconds (0.1#10.140)