Lima Ekor Sapi di Kabupaten Gunungkidul Positif Kena Antraks

Kamis, 23 Mei 2019 - 14:47 WIB
Lima Ekor Sapi di Kabupaten Gunungkidul Positif Kena Antraks
Sedikitnya lima sapi di Kabupaten Gunungkidul positif terkena antraks. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul memastikan lima ekor sapi di Desa Bejiharjo positif terkena antraks. Untuk itu pemkab berusaha meningkatkan pemantauan ternak.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnubroto mengatakan, temuan antraks pada hewan diketahui setelah tiga ekor sapi di Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Karangmojo mati mendadak. Kemudian dua hewan juga dilaporkan lemas sehingga petugas langsung menuju lokasi.

"Petugas langsung mengecek dan mengambil sampel tanah untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner di Wates, Kulonprogo. Hasilnya positif mengandung spora antraks," katanya kepada wartawan, Kamis (23/5/2019).

Untuk mencegah persebaran antraks, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian sudah turun ke lapangan dan membawa vaksin 2.500 dosis dan 48 botol antibiotik. "Sampai saat ini adalah 90 ekor sapi dan 249 ekor kambing yang disuntik antibiotik," katanya.

Dia berharap masyarakat juga ikut membantu mencegah penularan antraks. Di antaranya dengan semprotan desinfektan dan formalin ke tanah di sekitar kandang. "Kita juga batasi peredaran atau arus kalau lintas ternak dI Bejiharjo untuk mencegah penyakit menyebar ke wilayah lain," kata Bambang.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan, upaya melacak pergeseran ternak setelah antraks dilakukan. Di antaranya dengan mencari lokasi penjualan ternak terindikasi antraks di Karangmojo. "Kita cek sampel tanah dan nihil. Namun tim masih terus melakukan pemantauan," katanya.

Dilanjutkan, penyebaran antraks adalah melalui spora kecil yang bisa menempel pada adapun seperti sepatu, pakan, ban dan benda lainnya. Karena itu, pihaknya akan mencanangkan program guna mencegah penyebaran antraks melalui tanah.

"Balai Besar Verteriner sudah turun ke lokasi untuk melihat dan mengambil sampel ulang lagi. Penyakit antrak ini penularannya lewat tanah, selain itu kami juga lakukan penyiraman disinfektan berupa formalin di lokasi yang terindikasi tertular (antraks)," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5946 seconds (0.1#10.140)