Cerita Pekerja Proyek Jalur Mudik yang Bekerja Siang-Malam

Kamis, 23 Mei 2019 - 11:15 WIB
Cerita Pekerja Proyek Jalur Mudik yang Bekerja Siang-Malam
Pekerja proyek jalur mudik mulai bekerja pukul 08.00 WIB hingga 01.00 WIB. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Sejumlah ruas jalan raya di Jawa Tengah dalam waktu dekat bakal dipenuhi kendaraan pemudik yang hendak berlebaran di kampung halaman. Wajar, bila saat ini tengah dikebut proses pembangunan jalan baik pelebaran hingga pengerasan agar lancar dilalui kendaraan.

Di tengah persiapan arus mudik Lebaran tahun ini, ada banyak kisah perjuangan orang-orang hebat yang rela bekerja siang malam dan berpisah dengan keluarga. Mereka adalah para pekerja proyek perbaikan atau peningkatan jalan raya. Setiap hari, mereka berkecimpung dengan aspalt, beton dan debu demi menyiapkan jalan yang akan digunakan para pemudik.

Salah satunya adalah Aji Setyo (30), warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bersama ratusan temannya, mereka bekerja siang malam di proyek pelebaran jalan ruas Jalan Semarang-Jambu, Kabupaten Semarang.

"Pekerjaan ini memang dikebut agar bisa mendukung kelancaran arus mudik lebaran. Jadi, kami bekerja siang malam untuk mempercepat pekerjaan selesai," katanya, Kamis (23/5/2019).

Setiap hari, Aji bekerja pukul 08.00 sampai pukul 01.00 WIB. Jam istirahat hanya ada pada waktu siang dan magrib. "Memang capek kalau dipikir, tapi karena tanggung jawab, jadi merasa tidak capek. Apalagi, pekerjaan ini juga demi kelancaran arus mudik, jadi bahagia bisa membantu sesama," tuturnya.

Hal senada disampaikan Rian (40), warga Demak. Rian mengatakan, selain bekerja siang malam, dirinya juga tidak bisa merasakan puasa bersama keluarga. "Sudah sebulan bekerja di sini, selama Ramadhan ini, baru pulang pas hari pertama puasa," ucapnya.

Koordinator Helath, Safety and Environment (HSE) proyek pelebaran jalan Semarang-Jambu, Sukamto mengatakan, ada sekitar 100 orang yang bekerja dalam proyek tersebut. "Sebenarnya kontrak proyek selesai Desember, namun karena ini juga untuk kelancaran mudik lebaran, sehingga dilakukan percepatan," kata dia.

Meski tidak bisa selesai total, setidaknya pelebaran itu dapat mengurai kemacetan yang kerap melanda wilayah Jambu. "Proyek nanti akan dihentikan H-10 lebaran. Nanti akan kami pasang barier dan rambu-rambu khusus," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mengecek persiapan jalur mudik Lebaran 2019 mampir ke proyek pelebaran jalan Semarang-Jambu tersebut. Seperti biasa, Ganjar juga menyapa para pekerja.

"Poso ora (puasa tidak), nek ra poso, mangan sing akeh ben kuat kerjone (kalau tidak puasa makan yang banyak biar kuat), ojo lali bar bodho disaur (jangan lupa habis lebaran dibayar utang puasanya)," kata Ganjar sambil menyalami para pekerja.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4063 seconds (0.1#10.140)