Huawei Dapat Kelonggaran Pembatasan Perdagangan dari AS

Rabu, 22 Mei 2019 - 11:45 WIB
Huawei Dapat Kelonggaran Pembatasan Perdagangan dari AS
Amerika Serikat Perlonggar Pembatasan Perdagangan pada Huawei
A A A
NEW YORK - Setelah memanas sekian lama, Amerika Serikat (AS) akhirnya melonggarkan perdagangan pada Huawei secara sementara untuk meminimalkan gangguan pada para konsumen. Langkah Pemerintah AS itu dianggap oleh Pendiri Huawei tak banyak berpengaruh karena perusahaan telah siap dengan tindakan AS.

Departemen Perdagangan menghalangi Huawei Technologies Co Ltd membeli produk-produk AS pekan lalu karena dituduh terlibat aktivitas yang merugikan keamanan nasional. Perkembangan ini terjadi di tengah memanasnya konflik dagang antara AS dan China. Kedua negara saling menaikkan tarif impor dalam dua pekan terakhir setelah Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar komitmen awal selama negosiasi.

Pada Senin (20/5), Departemen Perdagangan AS memberi Huawei lisensi membeli produk-produk AS hingga 19 Agustus untuk menjaga jaringan telekomunikasi yang ada dan menyediakan update software pada smartphone Huawei. Perusahaan China itu masih dilarang membeli hardware dan software buatan AS untuk membuat produk baru tanpa lisensi lebih lanjut yang sulit diperoleh.

Penangguhan hukuman itu agar para operator telekomunikasi tergantung pada perlengkapan Huawei memiliki waktu untuk membuat pengaturan lain. “Dalam jangka pendek, lisensi ini akan mengizinkan operasional berlanjut pada para pengguna telepon seluler Huawei yang ada dan jaringan broadband pedesaan,” kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dilansir Reuters.

Pendiri Huawei Ren Zhengfei menyatakan, dalam serangkaian wawancara dengan media China bahwa penangguhan hukuman itu tak banyak berpengaruh pada perusahaan karena Huawei telah membuat persiapan untuk skenario semacam itu. “Aksi-aksi Pemerintah AS pada saat ini meremehkan kemampuan kami,” tutur Ren saat wawancara dengan CCTV berdasarkan terjemahan yang dirilis lembaga penyiaran China itu.

Rene menegaskan kembali, berbagai pembatasan itu tak akan merusak prospek Huawei dan tak ada perusahaan lain yang bisa menandingi Huawei dalam teknologi 5G untuk dua hingga tiga tahun mendatang. Lisensi sementara itu menunjukkan bahwa perubahan pada jaringan suplai Huawei mungkin memiliki konsekuensi segera pada para konsumennya.

“Tujuannya adalah mencegah internet, komputer dan sistem telepon seluler tidak terganggu. Ini bukan kapitulasi. Ini pembenahan,” ungkap pengacara asal Washington Kevin Wolf, mantan pejabat Departemen Perdagangan AS.

Pengacara perdagangan asal Washington Douglas Jacobson menjelaskan, penangguhan hukuman itu tampaknya ditujukan pada para provider telekomunikasi di negara-negara tempat perlengkapan Huawei banyak digunakan. Departemen Perdagangan AS menyatakan pihaknya akan mengevaluasi apakah akan memperpanjang lisensi itu melebihi 90 hari.

Huawei saat ini dituduh Pemerintah AS melanggar sanksi terkait embargo barang dan jasa AS di Iran serta pemindahan uang melalui sistem perbankan internasional. Huawei menyatakan pihaknya tidak bersalah dalam tuduhan itu. Departemen Perdagangan AS kemudian menempatkan Huawei dan 68 lembaga lain dalam daftar hitam ekspor sehingga hampir mustahil bagi mereka membeli barang-barang buatan AS.

Sebelumnya dilaporkan, Alphabet Incs Google menghentikan bisnis dengan Huawei yang mengharuskan pemindahan layanan teknis, hardware dan software kecuali yang secara terbuka diperoleh melalui lisensi open source.

Lisensi sementara oleh Pemerintah AS itu tampaknya akan mengizinkan perusahaan-perusahaan seperti Google untuk terus menyediakan layanan dan dukungan, termasuk update software atau lainnya pada smartphone Huawei yang dirilis kepada publik atau sebelum 16 Mei.

Google tidak merespons permintaan untuk mengomentari lisensi itu. Lisensi juga mengizinkan Huawei tetap terlibat dalam pengembangan standar untuk jaringan telekomunikasi generasi kelima (5G). Para pakar chip tak terlalu yakin dengan klaim Huawei yang bisa tetap menjaga jaringan suplai tanpa bantuan AS.

Menurut para pakar, Huawei sulit mencari pengganti produk-produk yang dibeli dari perusahaan-perusahaan AS. Hampir 16% pengeluaran untuk komponen-komponen Huawei tahun lalu masuk ke perusahaan-perusahaan AS, seperti Qualcomm Inc, Intel Corp, dan Micron Technology Inc.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5693 seconds (0.1#10.140)