Geram Sebut People Power Gerakan Pembodohan Rakyat

Minggu, 19 Mei 2019 - 09:36 WIB
Geram Sebut People Power Gerakan Pembodohan Rakyat
Generasi millenial Demak Jawa Tengah menolak gerakan people power. FOTO/iNews TV/Taufik Budi
A A A
DEMAK - Gelombang penolakan terhadap aksi turun ke jalan untuk mendeligitimasi hasil Pemilu pada 22 Mei 2019 terus berdatangan. Generasi millenial Demak Jawa Tengah secara tegas menyebut gerakan people power yang digelorakan elite politik tertentu merupakan pembodohan terhadap rakyat.

Sejumlah aktivis muda yang tergabung dalam Generasi Millenial Anti Makar (Geram) Kabupaten Demak mengajak masyarakat agar tidak ikut terprovokasi oleh gerakan tersebut. Apalagi, aksi tersebut bertepatan dengan Nuzulul Quran.

People power yang berganti nama menjadi gerakan kedaulatan rakyat hanya kamuflase untuk membodohi masyarakat. Menurutnya, segala bentuk gerakan yang mengarah kepada pelemahan peran lembaga negara seperti KPU dan Bawasludapat diduga sebagai upaya makar.

"Keberhasilan Indonesia di tahun 2019 ini salah satunya dalam hajat penyelenggaraan Pemilu. Ini patut dicatat dengan tinta emas. Bangsa Indonesia telah bersatu untuk hidup bersama dalam keanekaragaman," kata Koordinator Geram Demak, Anggi Prasetyo, Minggu (19/5/2019) pagi.
(Baca juga : Dahnil Anzar : People Power Konstitusional, Kenapa Takut? )

Sikap pendukung salah satu konstestan Pemilu yang tak mengerahkan massa untuk memprotes KPU kian mencerminkan kurangnya wawasan berbangsa dan bernegara. Mestinya setiap elemen bangsa menyimak dan mencermati hasil penetapan Pemilu yang disampaikan KPU pada 22 Mei 2019.

"Gerakan massa baik yang bernama people power maupun gerakan kedaulatan rakyat ini menjerumuskan masyarakat pada ketidaknyamanan untuk hidup. Mestinya jika memiliki bukti kecurangan ajukan melalui jalur hukum yang tekah disediakan," ujarnya.

Dia segenap masyarakat baik di dunia maya maupun di lingkungan nyata, bersama-sama membangun suasana bernegara yang harmonis. Apalagi saat ini memasuki Ramadan, bulan penuh berkah yang telah ditunggu-tunggu untuk berlatih mendisiplinkan diri menahan hawa nafsu.

"Momentum Ramadan ini, seharusnya dapat menekan amarah kita untuk selalu menjaga keutuhan Bangsa Indonesia," tandas dia.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9720 seconds (0.1#10.140)