Multaqo Ulama Jawa Tengah Koreksi Putusan Ijtima Ulama III

Minggu, 19 Mei 2019 - 00:40 WIB
Multaqo Ulama Jawa Tengah Koreksi Putusan Ijtima Ulama III
Ulama, habaib, cendekiawan muslim, dan pimpinan pondok pesantren di Jawa Tengah menggelar multaqo di Hotel PO Semarang, Sabtu (18/5/2019). FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
SEMARANG - Ratusan ulama, habaib, cendekiawan muslim, dan pimpinan pondok pesantren di Jawa Tengah menggelar multaqo untuk menyikapi situasi dan kondisi bangsa saat ini. Salah satu rekomendasinya adalah mengoreksi Ijtima Ulama III di Hotel Lor In, Sentul, Jawa Barat pada 1 Mei 2019.

"Tentang ijtima ulama perlu dijelaskan bahwa Ijtima ulama adalah istilah khas Majelis Ulama Indonesia (MUI)," kata Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jateng, H Iskandar saat membacakan rekomendasi hasil "Multaqo Ulama, Habaib, Cendekiawan Muslim, dan Pimpinan Pesantren se-Jateng untuk Indonesia Damai", di Hotel PO Semarang, Sabtu (18/5/2019).

"Bila ada kelompok masyarakat yang menggunakan istilah tersebut misalnya Ijtima Ulama yang mengajak untuk mendelegitimasi hasil pemilu, maka hal itu bukan keputusan Ijtima ulama Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Oleh karena itu keputusan tersebut tidak sah dan tidak wajib dipatuhi," tegasnya.

Terdapat delapan rekomendasi dalam multaqo yang dihadiri ratusan ulama tersebut dari berbagai ormas Islam tersebut. Tampak di antaranya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Daroji, Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muhammad Muzammil, PW Muhammadiyah Jawa Tengah KH Tafsir, Ketua MUI Kota Semarang KH Muhammad Erfan Soebahar, Ketua PITI Jateng KH Iskandar, pengasuh Pondok Pesantren Ad Dainuriyyah 2 KH Dzikron Abdullah.

Kegiatan itu selain untuk silaturahmi juga menyikapi situasi bangsa saat ini pasca-penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu 2019.

"Ini silaturahmi kita bertemu, Ramadan ini kan selalu ada. Kali ini yang rawuh (datang) agak lebih banyak, alhamdulillah. Silaturahmi itu menguntungkan," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Daroji.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8087 seconds (0.1#10.140)