Buya Syafii Minta Elit Politik Berjiwa Besar Sikapi Hasil Pemilu

Sabtu, 18 Mei 2019 - 14:28 WIB
Buya Syafii Minta Elit Politik Berjiwa Besar Sikapi Hasil Pemilu
Mantan Ketua PP Muhammdiyah, Ahmad Syafii Maarif meminta elit politik berjiwa besar menyikapi hasil Pemilu 2019. FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammdiyah, Ahmad Syafii Maarif meminta elit politik berjiwa besar dan patriotik dalam menyikapi pelaksanaan pemilu, utamanya terkait hasil perhitungan suara Pilpres 2019 . Kalah dan menang dalam pemilu adalah hal biasa karena merupakan rutin terjadi setiap lima tahun.

"Jangan terpecah-belah karena pemilu. Elit politik harus naik kelas jadi negarawan tidak hanya berhenti jadi politik saja. Negarawan itu akan mementingkan bangsa negara dan rakyat serta keadilan," kata cendekiawan muslim yang akrab disapa Buya di kediamannya, Jumat (17/5/2019) sore.

Menurut Buya, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kata kuncinya harus berjiwa besar dan patriotik. Karena itu para elit politik harus berpikir positif sebagaimana dengan janji mereka yaitu siap menang dan kalah. (Baca Juga: BPN Prabowo-Sandi Tolak Hasil Penghitungan Suara KPU)

"Janji itu jangan hanya verbal tapi harus dibuktikan ke dalam kehidupan yang konkret. Jadi ini yang harus diutamakan, untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Secara umum pelaksanaan pemilu dan proses rekapitulasi perhitungan suara yang dilaksanakan di beberapa daerah berjalan aman, lancar, dan sesuai dengan asas pemilu, yaitu langsung umum bebas dan rahasia jujur dan adil (luber judir). Meski di beberapa daerah penetapan rekapitulasi ada keterlambatan dari waktu yang telah ditetapkan, tapi masih bisa ditoleransi Sehingga pemilu tetap transparan.

"Saya yakin pemilu tetap legitimasi, tidak tergerus dan tidak perlu diulang," ucap Buya.

Menanggapi adanya gerakan people power, menurut Buya, itu hanya gertakan yang tidak akan menjadi kenyataan. Apalagi TNI dan Polri kompak mengatasi semua hal yang terjadi. Karena itu masyarakat tidak perlu resah dan takut.

"People power itu hanya pikiran yang emosional dan lama-lama mereka akan sadar juga. Untuk apa people power, mau rusak bangsa ini, mau berdarah-darah kita. Janganlah, negeri ini harus kita bela bersama pelihara. Jangan berpikir negatif semacam itu. Itu tidak sehat dan baik serta tidak mendidik," katanya. (Baca Juga: Istilah People Power Diganti Gerakan Kedaulatan Rakyat)
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.3142 seconds (0.1#10.140)