Harga Gula Pasir di Semarang Melonjak Tinggi

Sabtu, 18 Mei 2019 - 12:13 WIB
Harga Gula Pasir di Semarang Melonjak Tinggi
Ombudsman RI menemukan harga gula melonjak tinggi saat sidak di beberapa pasar di Semarang. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
SEMARANG - Permintaan gula untuk kebutuhan Lebaran Idul Fitri 1440 H di pasar tradisional di Kota Semarang terus melonjak hingga harganya membumbung tinggi. Gula yang semula pada kisaran harga Rp11.000 per kilogram terus merambat naik hingga Rp13.000 per kilogram.

Ombudsman RI Perwakilan Jateng melakukan sidak di dua pasar di Kota Semarang yakni Pasar Peterongan dan Pasar Johar relokasi. Sidak untuk mencegah maladministrasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan pengendalian harga barang kebutuhan pokok dan barang penting serta pengawasan ketersediaan barang kebutuhan pokok.

"Harga gula pasir di Pasar Peterongan bertahan pada harga Rp13.000/kg, memang terjadi kenaikan yang awalnya Rp11.000/kg ke Rp11.500/kg menjadi Rp13.000/kg sejak minggu pertama Ramadan. Sementara cabai keriting di Pasar Johar mulai Rp10.000/kg, apabila dibeli untuk partai besar berkisar Rp7.000/kg," kata Plt Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah, Sabarudin Hulu, Sabtu (18/5/2019).

Dia mengatakan, harga bawang merah dan bawang putih pasca-operasi pasar pekan pertama Ramadan, harga grosir dan eceran bawang putih masih sama yakni Rp40.000/kg, harga grosir bawang merah di Pasar Peterongan turun dari Rp35.000/kg menjadi Rp30.000/kg.

Sementara harga grosir bawang merah di Pasar Johar relokasi Rp25.000/kg dan bawang putih Rp30.000/kg. Sedangkan harga telor ayam curah turun dari Rp28.000/kg menjadi Rp23.000/kg. Daging sapi di kisaran harga Rp95.000/kg sampai Rp110.000/kg.

"Ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Peterongan dan Pasar Johar relokasi masih terlihat aman dan harga stabil. Pedagang sembako menuturkan, masyarakat lebih minat beli beras C4, Delangu, mentik wangi karena kualitas dan juga harga terjangkau," tuturnya.

Pembeli di Pasar Peterongan menyampaikan bahwa sampai saat ini harga barang kebutuhan pokok aman dan terjangkau. Para pedagang daging sapi juga mengungkapkan, pemasokan daging masih aman dan menjual daging sapi lokal. Sementara pedagang sembako mengungkapkan supaya tidak dilakukan operasi pasar karena harga sudah stabil, karena pedagang juga tidak ingin merugi karena kebijakan pemerintah.

Pemerintah Provinsi Jateng dan para kepala daerah di 35 kabupaten/kota diminta mengantisipasi lonjakan harga satu pekan sebelum hari raya Idul Fitri dan mengawasi ketersediaan barang kebutuhan pokok. Hasil sidak di dua pasar tersebut, Ombudsman RI Perwakilan Jateng telah melaporkan kepada Ketua Ombudsman RI di Pusat, sebagai bahan tindak lanjut untuk memberikan saran kepada pemerintah pusat dalam mengendalikan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting serta ketersediaan bahan pokok.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0033 seconds (0.1#10.140)