Antisipasi Kerusuhan, Kepala Rutan dan Lapas Diminta Dekati Napi

JAKARTA - Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil KUMHAM) DKI Jakarta meminta kepala Rumah Tahanan dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) untuk lebih mendekatkan diri kepada narapidana. Caranya dengan memberikan empati terhadap seluruh warga binaan yang ada.

Langkah itu untuk mengantisipasi peristiwa gangguan ketertiban keamanan yang terjadi di Rutan Siak dan Lapas Langkat, Sumatera Utara. Pendekatan perlu segera dilakukan untuk mencegah terjadinya musibah di lapas dan rutan di Ibu Kota.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham DKI, Andika Dwi Prasetya mengatakan, langkah persuasif itu sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly. "Kami sudah perintahkan karutan dan kalapas untuk memperhatikan dan melaksanakan hal tersebut," katanya, Kamis (16/5/2019).

Dikatakan Andika, kalapas dan karutan diminta untuk melakukan langkah-langkah pendekatan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP). Mereka diharuskan memberi empati agar hal yang sama juga didapatkan. "Hal ini untuk membuat para WBP lebih nyaman berada di dalamnya," ujar mantan Kalapas Cipinang ini.

Selain itu, Kakanwil juga meminta kalapas dan karutan untuk maksimalkan jajaran pengamanan dan keamanan. Hal itu guna melakukan upaya deteksi dini di dalam penjara.

"Kami juga meminta untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh jajaran agar tdk terjadi penyalahgunaan wewenang. "Awasi juga terjadinya perbuatan-perbuatan transaksional yang berakibat merugikan warga kita, jangan ada perbuatan-perbuatan pungli," katanya.

Kepada para sipir, Andika meminta untuk memberikan standar pelayanan yang baik. Di bulan Ramadhan ini, kegiatan buka puasa bersama dengan napi harus dijadikan momen untuk lebih dekat dengan mereka.

"Kami juga berdoa, semoga lapas dan rutan se-DKI aman kondusif dan selalu dalam lindungan Allah SWT," katanya.