Kawanan Serigala ISIS di Malaysia Belajar Bikin Bom di Yogyakarta

Jum'at, 17 Mei 2019 - 11:44 WIB
Kawanan Serigala ISIS di Malaysia Belajar Bikin Bom di Yogyakarta
Salah satu anggota sel kawanan serigala ISIS ditangkap aparat Polisi Diraja Malaysia. Foto/Polisi Diraja Malaysia
A A A
KUALA LUMPUR - Tiga tersangka anggota "wolf pack" atau "kawanan serigala" ISIS telah ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia, Kamis (15/5/2019). Belakangan, dua tersangka diketahui pernah menjalani pelatihan membuat bom dengan triacetone triperoxide di Yogyakarta pada 2018 lalu.

Polisi Diraja Malaysia mengungkapkan dari tiga tersangka, satu di antaranya merupakan Warga Negera Indonesia (WNI). Pria bernama Nuruddin Alele alias Fatir Tir (34) itu ditangkap di Banting, Selangor.

Sedangkan dua tersangka lainnya adalah warga Malaysia bernama Muhammad Syazani Mahzan (27) dan Muhamad Nuurul Amin Azizan (27). Versi laporan media setempat, kedua warga Malaysia itu menyerahkan diri di Kuala Muda, Kedah.

"Tersangka diyakini telah diradikalisasi setelah terpapar ajaran ISIS saat berada di penjara selama lima tahun di Surabaya, Indonesia," kata Inspektur Jenderal Polisi Abdul Hamid Bador dalam sebuah pernyataan, mengacu pada sosok Fatir Tir, seperti dikutip Reuters. (Baca Juga: Hendak Lakukan Serangan di Malaysia, 1 WNI dan 3 Lainnya Ditahan)

Empat anggota sel "kawanan serigala" ISIS lainnya sudah ditangkap lebih dulu pada hari Senin lalu atas dugaan merencanakan pembunuhan terhadap para pejabat VIP Malaysia dan serangan besar-besaran di sekitar Kuala Lumpur selama bulan suci Ramadhan. Serangan yang direncanakan itu sebagai pembalasan atas kematian petugas pemadam kebakaran Muhammad Adib Mohd Kassim dalam kerusuhan di sebuah kuil Hindu pada November 2018.

Muhammad Adib meninggal pada 17 Desember tahun lalu setelah dia terluka parah di tengah kerusuhan di Kuil Sri Maha Mariamman di Selangor.

Fatir Tir dan dua warga Malaysia yang kini ditahan telah diburu polisi Malaysia sejak Senin lalu. Menurut polisi, ketiganya berencana untuk membunuh para pejabat terkenal yang mereka tuduh tidak mendukung Islam.

"Kawanan serigala" ISIS itu juga berencana menyerang tempat-tempat ibadah Kristen, Hindu dan Buddha serta pusat-pusat hiburan di Lembah Klang.

Dalam pernyataannya, Abdul Hamid mengatakan dua warga Malaysia yang ditahan sebelumnya telah menjalani pelatihan di Yogyakarta, pada tahun 2018. Keduanya belajar bagaimana membuat bom dengan triacetone triperoxide.

"Kedua tersangka ditemukan telah melakukan survei di beberapa gereja di Yogyakarta dengan tujuan melancarkan serangan," katanya.

Muhammad Syazani, seorang penjual burger, juga diduga merencanakan serangan bom bunuh diri di rumah-rumah ibadah non-Muslim di Malaysia, kata Abdul Hamid.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4686 seconds (0.1#10.140)