Siaga Melawan Iran, AS Kerahkan Kapal dengan Rudal Tomahawk

Jum'at, 17 Mei 2019 - 08:00 WIB
Siaga Melawan Iran, AS Kerahkan Kapal dengan Rudal Tomahawk
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Konflik Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin memanas. Kapal induk USS Abraham Lincoln, sudah berada di Laut Arab untuk menghalangi Iran jika nekat menyerang pasukan Washington di Timur Tengah. Kapal induk itu lengkap dengan kelompok tempurnya, yakni beberapa kapal perang yang siaga tinggi untuk menembakkan ratusan rudal jelajah Tomahawk.

Posisi Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln diungkap sejumlah pejabat Pentagon kepada Fox News, yang dilansir Jumat (17/5/2019). Kehadirannya di Laut Arab utara lebih cepat dua minggu dari jadwal yang semestinya.

Selain ratusan rudal Tomahawk yang dibawa kapal-kapal perang, lusinan jet tempur F-18 Super Hornet juga siaga di atas kapal USS Abraham Lincoln.

Menurut salah seorang pejabat Pentagon, rudal-rudal jelajah Tomahawk siap ditembakkan ke Iran jika ada pasukan AS yang diserang.

Sebelumnya, Komando Pusat (CENTCOM) AS mengatakan pasukannya di wilayah itu telah berada dalam kondisi "siaga tinggi". Situasi telah memanas setelah CENTCOM merilis foto satelit yang menunjukkan rudal-rudal Iran sudah disiagakan.

Menurut para pejabat Pentagon proses deklasifikasi sedang dilakukan terhadap beberapa foto satelit tersebut. Foto itu menunjukkan rudal-rudal jelajah sudah ditempatkan di atas kapal-kapal kecil Iran.

Foto itu mirip dengan gambar pada bulan April 2015, yang mendorong kelompok tempur kapal induk Amerika lainnya dikirim ke Timur Tengah.

Pentagon menekankan bahwa pasukan baru Amerika yang dikirim ke kawasan Teluk hanya untuk menghalangi Iran, bukan memulai perang.

Presiden Donald Trump yang telah menyatakan siap mengirim pasukan AS lebih banyak ke Teluk berharap perang dengan Teheran tidak akan terjadi. "Saya harap tidak," katanya Gedung Putih ketika menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan perang.

Jawaban singkat Trump itu keluar ketika dia sedang bersiap untuk menyambut kunjungan Presiden Swiss Ueli Maurer. Swiss, yang menjadi negara netral, selama ini menjadi saluran diplomatik antara Washington dan Teheran.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5616 seconds (0.1#10.140)