Cantiknya Produk Kerajinan dari Alat Peraga Kampanye

Selasa, 14 Mei 2019 - 17:19 WIB
Cantiknya Produk Kerajinan dari Alat Peraga Kampanye
Pagar hidroponik yang dipadu dengan aquarium berbahan alat peraga kampanye karya pemuda asal Blora. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Sayembara daur ulang alat peraga kampanye (APK) yang diselenggarakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menemu juaranya. Dari 193 orang yang mengirim, telah dipilih tiga pemenang serta tujuh nominator lainnya.

Pengumuman juara disampaikan langsung oleh Ganjar Pranowo di ruang kerjanya, Selasa (14/5/2019), bersama dewan juri yang terdiri dari Yuli Mujiasih, pelaku UMKM recycle; Sri Sumiati, dosen Teknik Lingkungan Undip; serta wartawan senior, Ganung Nugroho.

Ganjar mengatakan penilaian tersebut murni dilakukan oleh para profesional di bidangnya. "Ada tiga aspek penilaian yang dilakukan oleh dewan juri, yakni dilihat dari segi kegunaan, kreativitas dan originalitas," kata Ganjar.

Meski memiliki selera tersendiri, Ganjar tidak mengintervensi penilaian yang dilakukan dewan juri. Atas dasar penilaian tersebut, lanjut Ganjar, dewan juri telah menetapkan tiga juara inti dan tujuh nominator.

Juara pertama berupa daur ulang APK yang dibentuk lukisan siluet wajah Ganjar Pranowo karya Faruq, pemuda asli Temanggung. Juara kedua berupa pagar hidroponik yang dipadu dengan aquarium karya pemuda asal Blora yang menempuh pendidikan teknik mesin di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Juara ketiga diraih oleh Wahyu yang membuat Joglo khas Kudus.

Sri Sumiati mengatakan ketiganya memiliki keunggulan masing-masing, dari tingkat kesulitannya sampai kemudahan proses reduce-nya. "Juara satu lebih ke bahan serta kerumitan karya. Kegunaan umum, ketiga display," katanya.

Lomba ini, kata dia, sangat bagus karena memanfaatkan barang yang tidak terpakai lagi. Mengajak generasi milenial untuk kreatif dalam menjaga lingkungannya.

"Saya kepinginnya, limbah APK itu saya cari. Kita operasi agar bisa dimanfaatkan temen-temen ini. Impian saya, ada yang membuat di balik agar tidak terlihat warna-warnanya," ujarnya.

Cantiknya Produk Kerajinan dari Alat Peraga Kampanye


Membuat kerajinan dari alat peraga kampanye ternyata susah-susah gampang, baik dari segi bahan maupun konsep kerajinan yang dibuat. Deny mengatakan, dirinya harus mendorong tiga kawannya agar turut bergabung pada timnya untuk membuat pagar hidroponik.

"Kita tahunya di hari terakhir Pak Ganjar membuat sayembara. Pada pukul 15.00 WIB lombanya sudah hampir berakhir. Akhirnya kami bergerak cepat," katanya.

Denny mengaku sempat putus asa karena susahnya mendapatkan bahan baku APK karena sudah masuk masa tenang kampanye. Akhirnya bersama rekannya, Deny mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng untuk minta APK.

"Dikasih, tapi cuma dua lembar. Ya akhirnya jadi pagar hidroponik," katanya.

Atas prestasinya, para jawara berhak mendapat uang penghargaan Rp7 juta untuk juara pertama, Rp3,5 untuk juara dua dan Rp2,5 untuk juara tiga. Sementara tujuh nominasi lain mendapat masing-masing Rp1 juta rupiah.

Mereka adalah Fores Migunani dari Magelang dengan karya pelampungnya, Munib Habibi dari Semarang dengan karyanya kaligrafi, dan Aliyah dari Boyolali dengan payung kecilnya.

Selain itu ada Sina dari Sukoharjo yang membuat tempat pensil, Vita dari Malang yang membuat tas raket, Ririn Prabandari dari Semarang yang membuat dompet anyaman, dan Michelle dari Malang yang membuat tas/box belanja.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1950 seconds (0.1#10.140)