Hendak Lakukan Serangan di Malaysia,1 WNI dan 3 Lainnya Ditahan

KUALA LUMPUR - Empat pria salah satunya WNI, ditahan Polisi Malaysia. Mereka diduga merencanakan gelombang pembunuhan dan serangan di dalam dan sekitar Kuala Lumpur selama bulan suci Ramadhan.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Abdul Hamid Bador mengatakan, tiga orang lainnya yang ditangkap adalah dua warga Rohingya dari Myanmar dan seorang warga negara Malaysia.

Abdul mengatakan, kelompok itu dijuluki "wolf pack" dan anggotanya telah merencanakan untuk meluncurkan serangan skala besar selama minggu pertama Ramadhan. Serangan ini adalah balas dendam atas tewasnya seorang pemadam kebakaran Muslim selama kerusuhan di sebuah kuil Hindu pada bulan November.

Kematian petugas pemadam kebakaran tersebut membuat marah mayoritas Muslim Melayu, yang beberapa di antaranya menuduh para pemimpin Hindu menghasut kerusuhan melalui komentar rasial.

"Sel ini juga telah merencanakan operasi untuk membunuh orang-orang terkenal yang dituduh menghina dan gagal menegakkan Islam," kata Abdul dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/5). Namun, Abdul menolak untuk memberikan daftar orang-orang yang menjadi sasaran kelompok tersebut.

"Salah satu warga Rohingya, seorang pelayan berusia 20 tahun, mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah pendukung Pasukan Keselamatan Arakan Rohingya (ARSA), sebuah kelompok pemberontak yang berada di belakang sejumlah pembunuhan dan serangan di negara bagian Rakhine Myanmar," tukasnya.