Mahasiswa UII Kembangkan Alat Pemeriksaan Gigi Jadi Lebih Nyaman

Senin, 13 Mei 2019 - 18:43 WIB
Mahasiswa UII Kembangkan Alat Pemeriksaan Gigi Jadi Lebih Nyaman
Mahasiswa UII Wahyu Ismail Kurnia menunjukkan alat bantu saliva ejector karyanya di kampus UII, Senin (13/5/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Mahasiswa Magister Teknik Industri Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Wahyu Ismail Kurnia berhasil mengembangkan alat bantu pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut saliva ejector (peyendot air liur). Pengembangan alat ini diberi nama Saliva Ejector Usulan. Selain akan memudahkan dokter gigi saat melakukan pemeriksaan, alat ini juga efesiensi , aman dan optimal bagi kesehatan.

Wahyu Ismail Kurnia menjelaskan pengembangan alat bantu ini dilakukan karena ada permasalahan saat dokter pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan saliva ejector tersebut. Mulai dari ruang gerak dokter menjadi terbatas, kosentrasi pengerjaan mejadi terganggu, termasuk alat saliva ejector belum mampu menahan dorongan otot mulut ketika evakuasi air liur di bagian posterior mulut. Sebagian besar pengguna juga masih merasa terganggu dengan penggunaan kawat pada alat saliva ejector, sehingga dalam pemeriksaan gigi dan mulut terhadap pasien kurang maskimal.

"Untuk itu, saya mencoba untuk mendesain alat bantu saliva ejector yang mampu mengatasi permasalahan yang ditemui, sehingga kinerja pemeriksaan kesehataan gigi dan mulut pasien dapat dioptimalkan," kata Wahyu di kampus UII, Senin (13/5/2019).

Pembuatan alat bantu Saliva Ejector Usulan diawali dengan melakukan identifikasi kebutuhan pengguna dengan melibatkan 30 pengguna. Kemudian melakukan interpretasi hasil identifikasi melalui spesifikasi alat yang dirancang dengan metode TRIZ (Teoriya Resheniya Izobreatatelskikh Zadach) atau Theory of Inventive Problem Solving.

Kemudian melakukan desain alat usulan dengan softwere Autodesk Fusion 360 dan pembuatan prototype dengan menggunakan mesin 3D printing. "Saya melakukan penelitian ini dimulai dari Januari 2019–Maret 2019 di klinik gigi dan rumah sakit bagian pemeriksaan gigi di Yogyakarta," katanya.

Menurut Wahyu, setelah alat bantu saliva ejector usulan yang telah jadi tersebut selanjutkan, dilakukan uji validitas, uji tingkat efesiensi waktu kerja dan tingkat kenyamanan pengguna. Hasil uji validitas menunjukan bahwa alat usulan mampu memenuhi atau mengatasi permasalahan kebutuhan pengguna dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05).

Hasil uji tingkat efesiensi waktu kerja diperoleh rata-rata menggunakan alat usulan selama 24,24 menit. Waktu ini, lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan alat lama yang menghabiskan waktu rata-rata selama 29,77 menit.

Selain itu, hasil uji tingkat kenyamanan pengguna Saliva Ejector Ergonomis diperoleh rata-rata sebesar 4,08 (nyaman). Sedangkan menggunakan Saliva Ejector Konvensional (alat lama) rata-rata sebesar 2,72 (tidak nyaman).

"Dari hasil uji coba itu menunjukkan saliva ejector usulan ini mampu memberikan kemudahan, efesiensi waktu kerja, keamanan bagi kesehatan dan keoptimalan pada pengguna ketika melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pasien," katanya.

Dosen Magister Teknik Industri FTI UII Hari Purnomo mangatakan terus akan mendorong mahasiswanya dalam berinovasi, baik inovasi baru maupun pengembangan untuk perbaikan maupun pembaharuan. Sehingga akan memberikan manfaat di semua aspek kehidupan, termasuk untuk kemajuan teknologi.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8132 seconds (0.1#10.140)