Penuturan Dheva Suprayoga, Pemuda Kebumen yang Dituduh Ancam Jokowi

Senin, 13 Mei 2019 - 15:55 WIB
Penuturan Dheva Suprayoga, Pemuda Kebumen yang Dituduh Ancam Jokowi
Pemuda asal Kebumen Dheva Suprayoga yang dituduh mengancam akan memenggal Presiden Jokowi. FOTO/iNews.id/Joe Hartoyo
A A A
KEBUMEN - Warga Kebumen heboh dengan video viral seorang pemuda yang mengancam akan memenggal Presiden Joko Widodo. Informasi yang beredar, pemuda itu juga berasal dari Kebumen.

Petugas Polres Kebumen pun bergerak cepat menyikapi informasi tersebut. Melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim bersama anggota Polda Jateng melakukan penyelidikan.

Hasilnya, polisi menemukan pemuda bernama Dheva Prayoga (24) seperti identitas yang disebut pelaku pengancaman terhadap Presiden Joko Widodo yang bertempat tinggal di Gang Teratai 20, RT 1/RW 3 Kelurahan/Kecamatan Kebumen. Namun, setelah diselidiki Dheva bukanlah orang yang sama dengan yang ada di video viral tersebut.

Korban medsos, Dheva Suprayoga mengaku awalnya takut difitnah setelah video yang disangkakan mirip dengannya beredar luas di media sosial. "Takut kena fitnah aja sih. Saya tahu juga dari media sosial Sabtu sore," ucapnya di Mapolres Kebumen, Sabtu (11/5/2019) malam.

Dheva pun menyesalkan beredarnya foto yang berisi profil identitas dirinya. Selain berterima kasih kepada Polres Kebumen yang segera mengambil langkah untuk klarifikasi, Dheva berharap kepolisian segera menangkap orang yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi.

"Saya menegaskan kembali bahwa yang beredar video di meda sosial itu bukan saya. Saya juga mendukung Polri menangkap pelaku secepat-cepatnya," katanya.

Kasubbag Humas Polres Kebumen, AKP Suparno mengatakan, bisa dipastikan Dheva Prayoga ini bukanlah pelaku pengancaman seperti di video yang beredar di medsos. Hanya kebetulan ada kemiripan dengan pelaku yang ada di video tersebut.

"Berdasarkan dari beberapa fakta yang ada, pada hari Jumat kemarin, Dheva berada di Kebumen dan pernyataannya dikuatkan oleh beberapa orang saksi. Selain itu, dia juga tidak pernah aktif dalam politik dan terakhir ke Jakarta sekitar tahun 2016 silam," katanya.

Terkait peristiwa tersebut, kata Suparno, masyarakat diimbau untuk tidak terpancing terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2643 seconds (0.1#10.140)