Lima Karyawan Reaktif Corona, Swalayan di Grobogan Tutup Sementara

Rabu, 27 Mei 2020 - 20:37 WIB
loading...
Lima Karyawan Reaktif Corona, Swalayan di Grobogan Tutup Sementara
Pemkab Grobogan menutup sementara salah satu swalayan karena lima karyawannya reaktif corona. FOTO/iNews/RUSTAMAN NUSANTARA
A A A
GROBOGAN - Menyikapi adanya lima karyawan yang reaktif dari hasil rapid test corona , Bupati Grobogan Sri Sumarni memutuskan menutup sementara salah satu swalayan sambil menunggu hasil swab keluar. Penutupan akan berlangsung hingga dua pekan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Grobogan , Slamet Widodo membenarkan bahwa telah turun sudat edaran penutupan swalayan yang karyawannya reaktif corona hingga dua minggu mendatang. "Setelah hasil swab seluruh karyawan dinyatakan negatif, maka swalayan akan diizinkan kembali untuk beroperasi," katanya, Rabu (27/5/2020).

Pada bagian lain, rapid test tahap kedua terhadap 400 karyawan swalayan tersebut hari ini juga selesai. Hasilnya, seluruh karyawan dinyatakan nonreaktif.( )

Selain di swalayan, rapid test juga dilakukan tim COVID-19 di sejumlah pasar tradisional di Grobogan, seperti di Pasar Induk Purwodadi, Grobogan. Ratusan pedagang juga terlihat antre rapid test. Dari hasil pemeriksaan awal, tiga pedagang sempat dinyatakan reaktif. Namun setelah dilakukan screening kali kedua, petugas menyatakan nonreaktif. Meski begitu, ketiga pedagang pasar induk tersebut harus menjalani isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil swab.

Mayoritas pengunjung yang datang memadati swalayan dan Pasar Induk Purwodadi, Grobogan adalah para pemudik dari luar daerah yang termasuk zona merah, seperti Jakarta, Banten, dan Bali, sehingga petugas COVID-19 harus ekstra keras dalam memutus mata rantai COVID-19.

Sebelum menjalani rapid test, seluruh titik swalayan dan Pasar Induk terlebih dahulu dilakukan penyemprotan disinfektan oleh tim BPBD Grobogan.

Pemkab Grobogan berharap agar seluruh pemudik untuk tetap tinggal di rumah guna menjalani isolasi mandiri dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan tidak keluyuran di tempat-tempat ramai, sehingga akan lebih mudah dalam memutus mata rantai virus corona.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4042 seconds (0.1#10.140)