Ngabuburit Asyik di Koloseum Masjid Agung Jawa Tengah Semarang

Minggu, 12 Mei 2019 - 15:01 WIB
Ngabuburit Asyik di Koloseum Masjid Agung Jawa Tengah Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kota Semarang sering dijadikan tempat menunggu buka puasa oleh masyarakat. FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
SEMARANG - Menunggu waktu berbuka puasa di Koloseum Athena tentu menjadi sensasi tersendiri. Namun Anda tak perlu jauh-jauh ke Romawi, melainkan hanya datang ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kota Semarang. Koloseum yang ditopang 25 pilar tak kalah indah dan megah.

Setiap menjelang waktu berbuka puasa Ramadhan, kawasan MAJT selalu ramai oleh pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Sebelum melewati pintu gerbang, sebuah menara tinggi menjulang seakan menyambut para pengunjung.

Jika berjalan kaki, pengunjung akan lebih detail menyaksikan beragam ornamen yang mulai tertata apik sejak pintu masuk. Taman sekaligus air mancur yang membelah jalur masuk dan keluar kendaraan pun tak kalah indah.

Selain dihiasi lampu-lampu, juga terdapat lima pilar yang masing-masing bertuliskan urutan rukun Islam. Diawali dari syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji. Pilar-pilar itu tampak berdiri kokoh di bawah langit yang mulai beranjak senja.

Kekaguman pengunjung dipastikan bertambah besar tatkala bangunan berbentuk setengah lingkaran yang mesti dilewati sebelum masuk masjid. Pelataran masjid bergaya Koloseum Athena ini terlihat sangat megah. Terlebih di bagian atasnya dihiasi kaligrafi-kaligrafi Arab yang indah.

Ngabuburit Asyik di Koloseum Masjid Agung Jawa Tengah Semarang


Bangunan setengah lingkaran ini ditopang 25 pilar penyangga, yang menyimbolkan 25 nabi dan rasul. Eksotisme koloseum semakin sempurna dengan Menara Asmaul Husna yang tinggi menjulang hingga 99 meter. Menara ini menjadi buruan setiap pengunjung untuk mengabadikan dengan kamera.

"Saya bersama rombongan dari Surabaya, kebetulan ke Semarang. Lalu cari-cari informasi lokasi yang menarik di Kota Semarang. Nah di situ dapat info jika MAJT ini keren, apalagi ada bangunan yang mirip koloseum di Roma," ujar Elsye Yohana, Minggu (12/5/2019).

"Kalau saya senengnya ke sini ketika menjelang senja begini, karena spotnya keren. Cahaya mataharinya bagus, jadi bisa buat foto-foto juga. Hasilnya keren, manteb," tutur perempuan berparas ayu itu.

Area yang luas membuat warga leluasa berjalan-jalan di koloseum, sebelum masuk ke masjid. Sebagian warga sengaja membawa makanan sendiri dari rumah sembari menunggu bedug Maghrib ditabuh.

"Saya dua kali ini ngabuburit di MAJT. Bangunannnya bagus, sangat ikonik. Kalau desain masjidnya bergaya Jawa, tapi ada perpaduan dengan Timur Tengah dan Romawi. Jadi bagus banget. Suasananya juga enak, teduh, cocok untuk menunggu waktu berbuka puasa," kata Ilham Fadhil yang datang bersama temannya.

"Awalnya memang tidak ngeh jika bangunan ini bergaya Romawi, tapi setelah diamati memang bener seperti di luar negeri. Jadi orang yang belum pernah pergi ke luar negeri berada di sini bisa mendapatkan suasananya berada di negara luar," tutur Marshanda Aulia.

Di halaman masjid terdapat enam payung raksasa sebagaimana di Masjid Nabawi. Payung-payung elektrik itu baru akan dibuka setiap Salat Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha. Sementara di dalam masjid, pengunjung pun bisa menyaksikan Alquran raksasa yang dipasang tepat di depan pintu masuk.

Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 10 hektare dan luas bangunan induk untuk salat 7.669 meter persegi. Secara keseluruhan pembangunan masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000. Masjid diresmikan pada 14 november 2006 oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4783 seconds (0.1#10.140)