Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Beroperasi 2020

Minggu, 12 Mei 2019 - 10:41 WIB
Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Beroperasi 2020
Pemerintah menargetkan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga beroperasi pada 2020 mendatang. FOTO/IST
A A A
PURBALINGGA - Pemerintah menargetkan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga beroperasi pada 2020 mendatang. Pekerjaan-pekerjaan awal pembangunan bandara ini telah mulai dilakukan.

Pada tahap pertama bandara direncanakan akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis. Kemudian setelah dilakukan pengembangan tahap ketiga bandara ini bisa melayani take off dan landing dari pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320.

Pergerakan pesawat di perkirakan bisa mencapai sekitar 7.500 per tahun. Keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman sangat strategis untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah, khususnya Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara, dan Wonosobo.

Kepastian operasi Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno saat meninjau langsung lokasi proyek pembangunan bandara tersebut kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, dia didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, jajaran deputi Kementerian BUMN, jajaran direksi BUMN dan pejabat pemerintahan daerah setempat.

"Saya ke sini mengecek langsung persiapan pembangunan dan mendukung sepenuhnya pembangunan bandara ini. Tentunya kita harapkan bisa melayani masyarakat di 2020 dan mendukung perekonomian daerah," ungkap Rini di Purbalingga, Sabtu (11/5/2019).

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan AP II saat ini tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur, dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung Project Implementation Unit (PIU).

"Setelah persiapan usai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah membangun terminal penumpang dan runway," ungkapnya. Pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam tiga tahap.

Adapun tahap pertama pembangunan terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang pertahun. Pembangunan tahap kedua membuat terminal memiliki kapasitas 440.440 penumpang per tahun.

Kemudian tahap ketiga menjadikan terminal berkapasitas 597.645 pe numpang per tahun. Menurut Awaluddin, pada tahap awal investasi yang disiapkan Rp500 miliar untuk mem bangun terminal penumpang dan runway.

Bandara ini berlokasi di kawasan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) sehingga pembangunan infrastruktur sudah dapat dimulai.

AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektare guna diusahakan sebagai bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional/perkantoran ,dan fasilitas sisi darat lainnya.

Selanjutnya, DLKr II seluas 43,5 hektare guna penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, runway end safety area(RESA), stopway, taxiway, pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKPPK), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8830 seconds (0.1#10.140)