Peragaan Ragam Kreasi Busana Warnai Launching Jateng in Fashion

Minggu, 12 Mei 2019 - 08:40 WIB
Peragaan Ragam Kreasi Busana Warnai Launching Jateng in Fashion
Sejumlah model wanita anggun tampil luwes berlenggak-lenggok di atas karpet merah yang menjadi catwalk di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Sabtu (11/5/2019) sore. FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Sejumlah model wanita anggun tampil luwes berlenggak-lenggok di atas karpet merah yang menjadi catwalk di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Sabtu (11/5/2019) sore. Mereka memamerkan ragam kreasi busana batik Jawa Tengah berupa busana muslim, gaun, dress hingga busana bergaya oriental diperagakan secara menawan dalam acara launching Jateng in Fashion 2019 bertajuk "Tradisi Pertiwi."

Tak hanya model wanita, beberapa model pria juga tampil gagah memamerkan kreasi busana batik khas Jateng maupun daerah lain. Di antaranya kreasi busana batik bermotif Parang Barong dan busana batik bermotif China yang dirancang oleh desainer pria asal Kota Semarang, Herry S dari butik Bebby Batik Art. Begitu pula dengan busata balutan motif ulos karya desainer nasional asal Jakarta, Athan Siahaan.

Peragaan Ragam Kreasi Busana Warnai Launching Jateng in Fashion


Menurut Ketua Harian Dekranasda Jateng Peni Rahayu, Jateng in Fashion 2019 merupakan event perdana yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jateng. Usai diluncurkan, event fashion yang akan dihelat pada 30 Agustus hingga 1 September 2019 di PRPP Jateng itu bertujuan untuk menggugah para pengrajin dan desainer batik untuk berlomba-lomba meningkatkan nilai jual produk mereka.

Peni Rahayu yang juga menjabat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng itu mengaku prihatin, meski kerajinan batik di provinsi ini sangat potensial, namun nilai ekspornya masih kalah unggul apabila dibandingan dengan tiga provinsi tetangga, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur.

"Jawa Tengah sebenarnya sangat potensial terhadap kerajinan batik. Akan tetapi, kerajinan batik maupun lainnya saat ini Jawa Tengah masih menduduki peringkat keempat. Untuk nilai ekspornya, kami masih kalah dengan Jatim, Jabar dan DKI Jakarta. Kami ingin agar kerajinan Jawa Tengah, khususnya batik, bisa ikut bersaing di kancah Indonesia," tutur Peni.

Peragaan Ragam Kreasi Busana Warnai Launching Jateng in Fashion


Untuk itu, Pemprov Jateng mendorong para pelaku UMKM dan desainer batik tidak hanya menjual produk dalam wujud selembar kain batik saja, tapi benar-benar dirancang dengan cita rasa fashion yang apik sehingga dapat mendongkrak nilai jualnya kepada konsumen.

"Melalui event fashion ini, kita ingin menggugah para pengrajin batik maupun desainer agar mempunyai nilai tinggi. Karena kebanyakan pelaku UMKM di Jawa Tengah ini menjualnya dalam wujud kain. Mereka ingin cepat mendapatkan uang, sehingga tidak banyak pelaku UMKM kita yang mempunyai kreasi, fashion dan kekurangan penjahit-penjahit profesional. Tahun ini, Jawa Tengah membuat gebrakan agar batik Jawa Tengah dapat didesain oleh desainer desainer terkenal," katanya.

Peni membeberkan, tak hanya batik Surakarta dan Pekalongan yang populer di kalangan konsumen. Batik khas dari beberapa daerah lain di Jateng pun tumbuh semakin pesat dan siap mencuri perhatian konsumen. "Saat ini kita mengenal Batik Rembang yang sudah begitu mewarnai Jawa Tengah. Ada Batik Banyumasan yang mulai tumbuh. Ada pula Batik Kebumen dan Blora. Setiap kabupaten saat ini sudah mempunyai ciri khas batik masing-masing," katanya.

Peragaan Ragam Kreasi Busana Warnai Launching Jateng in Fashion


Sementara, Wakil Ketua Dekranasda Jateng Rini Sri Puryono mengatakan bahwa Jateng dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil batik dengan cita rasa seni yang sangat tinggi. Selain karena akar budaya yang kuat, Jateng juga memiliki pengrajin batik yang sangat produktif dalam menghasilkan kain-kain batik dengan teknik dan ciri khas masing-masing kabupaten/kota.

"Pada tahun 2019 ini kami bermaksud mempertemukan desainer ternama dengan para pelaku UMKM di Jawa Tengah yang dikemas dalam event Jateng In Fashion dengan harapan menjadi agenda tahunan dan pada saatnya nanti menjadi event fashion yang setara dengan fashion-fashion nasional yang terlebih dahulu dilakukan oleh beberapa daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, Makassar dan lainnya," ujar Rini.

Pihaknya berharap, event Jateng in Fashion 2019 yang perdana digelar ini dapat memotivasi pengrajin batik agar mampu berkreasi dan memproduksi kain batik menjadi aneka produk siap pakai sebelum dijual, seperti pakaian hingga aneka aksesori.

Peragaan Ragam Kreasi Busana Warnai Launching Jateng in Fashion
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7399 seconds (0.1#10.140)