Kubu Prabowo-Sandi Laporkan 5 Poin Kecurangan Pemilu

Kamis, 09 Mei 2019 - 21:30 WIB
Kubu Prabowo-Sandi Laporkan 5 Poin Kecurangan Pemilu
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono dan Vasco Ruseimy menggelar jumpa pers di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019). Foto/SINDOnews/Rico Afrido
A A A
JAKARTA - Jumat 10 Mei 2019 besok Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bakal melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ada lima poin yang bakal dilaporkan mereka pada pukul 14.00 WIB besok.

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Vasco Ruseimy mengatakan bahwa kecurangan itu terjadi sejak sebelum hari pemungutan suara pada 17 April 2019. "Yang pertama, laporan terstruktur sistematis dan masifnya tentang penggiringan opini oleh KPU sebagai penyelenggara Pemilu untuk kepentingan Paslon 01," ujarnya di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).

Kedua, laporan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) tentang keterlibatan aparatur sipil negara untuk kemenangan pasangan calon 01, Joko Widodo (Jokowi) - KH Maruf Amin. "Lalu yang ketiga, laporan TSM tentang kecurangan yang terkait dengan C1 untuk kemenangan Paslon 01," ujar Politikus Partai Berkarya ini.

Kemudian yang keempat, laporan TSM tentang penyelenggaraan Pemilu luar negeri untuk kemenangan Jokowi-Maruf. Kelima, laporan TSM tentang pengkondisian penggunaan logistik untuk sebagai media kecurangan dalam memenangkan Jokowi-Maruf. "Kira-kira 5 poin itu yang akan kami laporkan besok," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono. Ferry mengatakan, BPN Prabowo-Sandi membuat beberapa catatan penting untuk evaluasi Pemilu 2019, Pilpres maupun Pileg.

"Evaluasi tersebut yang pertama adalah kami berpendapat terjadi dugaan pelanggaran penggunaan institusi negara untuk kepentingan Pilpres ini," kata Ferry Juliantono dalam kesempatan sama.

Kedua, lanjut Ferry, BPN Prabowo-Sandi menduga telah terjadi pelanggaran penggunaan sumber daya dan keuangan negara bagi kepentingan Pemilu 2019 ini. "Yang ketiga, kami berpendapat menduga terjadi pelanggaran terhadap, tapi pelanggaran netralitas aparatur sipil negara untuk kepentingan Pemilu ini," papar Politikus Partai Gerindra ini.

Keempat, Ferry mengatakan, BPN Prabowo-Sandi mendorong penyelidikan lebih jauh terhadap ratusan orang petugas Pemilu yang meninggal dunia. "Yang sampai dengan hari ini sudah lebih dari 570 jiwa penyelenggara pemilu yang ada di seluruh Indonesia dan yang juga lebih dari 3000-an yang sekarang masih dirawat di rumah sakit di seluruh Indonesia, kami mendorong penyelidikan lebih jauh, lebih lanjut," katanya.

Kelima, BPN Prabowo-Sandi menduga terjadi pelanggaran yang berkaitan dengan sistem perhitungan pada Pemilu 2019. "Oleh karena itu dari beberapa hal yang kami sampaikan ini tentang evaluasi menyeluruh terhadap Pemilu presiden dan pemilu legislatif 2019, kami menilai bahwa potret wajah Pemilu sebagai pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini dengan berbagai catatan itu harus disampaikan kepada publik oleh kami," ujarnya.

Dia melanjutkan, baik buruknya wajah demokrasi di Indonesia, khususnya Pemilu 2019 itu, di tangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Berkaitan dengan acara besok kami juga mengimbau mengajak kepada sekiranya ada unsur dari partai koalisi yang besok akan bisa mengiringi laporan yang akan disampaikan oleh BPN khususnya dari Direktorat hukum dan advokasi, tentu kita akan persilakan juga, termasuk juga dengan relawan-relawan yang mendukung Prabowo dan Sandi besok sekiranya ingin mengiringi laporan resmi dari BPN kepada bawaslu kami juga persilakan," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9628 seconds (0.1#10.140)