Tuntut Galian C Ditutup, Warga Dorong-dorongan dengan Petugas

Kamis, 09 Mei 2019 - 12:54 WIB
Tuntut Galian C Ditutup, Warga Dorong-dorongan dengan Petugas
Warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal menuntut penghentian tambang galian C di wilayahnya. FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Ratusan orang warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal menuntut penghentian tambang galian C di wilayahnya. Selain melanggar aturan, tambang galian C juga dituding menyebabkan kerusakan lingkungan.

Mereka yang menolak tambang galian C, Kamis (9/5/2019) pagi, berkumpul dan hendak berunjuk rasa di Balai Desa untuk menyampaikan keluhan. Namun di tengah jalan, mereka dihadang petugas dan warga lain.

Meski dihadang, warga penolak tambang galian C bersikukuh menuju ke Balai Desa Tunggulsari. Sambil membentangkan spanduk dan poster, mereka meminta penambangan liar ini ditutup.

Suasana semakin panas karena warga dilarang menyampaikan penolakan langsung ke kepala desa. Sehingga sempat terjadi dorong-dorongan antara warga dengan petugas.

Koordinator aksi, Sumardi mengatakan, warga menolak penambangan liar karena merusak lingkungan dan menyebabkan sedimentasi Sungai Aji semakin parah. Akibatnya ketika hujan deras, air meluap dan menggenangi pemukiman warga di sepanjang sungai.

"Tidak hanya itu, polusi akibat debu penambangan liar menganggu warga, khususnya anak-anak sekolah yang bangunan sekolahnya dekat dengan lokasi galian C tersebut. Kami minta galian C ditutup permanen," kata Sumardi.

Sementara itu, Kepala Desa Tunggulsari Nur Kholis yang ditemui terpisah mengatakan, penambangan liar sudah ditutup dua hari lalu. Penambangan ini awalnya untuk pengembangan pemukiman. Saat ini prosesnya baru untuk membuka akses jalan.

"Pihak desa sementara menutup penambangan tersebut menunggu keputusan dari kecamatan dan kabupaten," kata Nur Kholis.

Petugas dari Polsek Brangsong meminta warga membubarkan diri dan menyerahkan kepada perwakilan untuk berdialog dengan pihak desa. Meski sempat bersikukuh tidak mau kembali ke rumah, warga akhirnya membubarkan diri.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3932 seconds (0.1#10.140)