Puasa Bukan Alasan ASN Bermalas-malasan di Masjid
A
A
A
SEMARANG - Ibadah puasa diminta tak jadi alasan aparatur sipil negara (ASN) untuk bermalas-malasan melayani masyarakat. Apalagi, jika berada di masjid hanya untuk tiduran dan menghindari beban kerja sebagai abdi masyarakat.
"Untuk jam kerja yang semula di hari biasa delapan jam kita kurangi menjadi tujuh jam. Biasanya masuk jam 7 pagi menjadi 8 pagi, tapi pulangnya masih tetap pukul 15.15 WIB," ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (6/5/2019).
Pria yang akrab disapa Hendi itu menyampaikan banyak arahan saat acara tarawih keliling (tarling) Forkompimda Kota Semarang di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Kawasan Manyaran, Kota Semarang. Dia menegaskan, ASN tak boleh melupakan tugasnya untuk melayani masyarakat.
"Panjenengan (ASN) semua melayani masyarakat harus tetap berjalan," tandasnya.
Hendi pun mempersilakan para ASN selama Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, khususnya di Masjid Pemkot Semarang. Namun, dia memberi catatan masjid bukan sebagai tempat bermalas-malasan selama jam kerja.
"Panjenengan mau menjalankan ibadah salat ya pada saat waktu salat. Tidak lantas masjid dijadikan alasan panjenengan untuk tidak melayani masyarakat. Lama di masjid, setelah dicek, ternyata turu (tidur). Alesanne, lho kamu kok turu? Poso Pak. Jadi puasa dijadikan alasan untuk tidak melayani masyarakat dengan baik," tukas dia.
"Saya titip pesen satu hal itu. Layani masyarakat dengan baik, dengan ikhlas, insya Allah itu adalah pahala bagi panjenengan. Jangan jadikan alasan Bulan Ramadan untuk tidak melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh," tutupnya.
"Untuk jam kerja yang semula di hari biasa delapan jam kita kurangi menjadi tujuh jam. Biasanya masuk jam 7 pagi menjadi 8 pagi, tapi pulangnya masih tetap pukul 15.15 WIB," ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (6/5/2019).
Pria yang akrab disapa Hendi itu menyampaikan banyak arahan saat acara tarawih keliling (tarling) Forkompimda Kota Semarang di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Kawasan Manyaran, Kota Semarang. Dia menegaskan, ASN tak boleh melupakan tugasnya untuk melayani masyarakat.
"Panjenengan (ASN) semua melayani masyarakat harus tetap berjalan," tandasnya.
Hendi pun mempersilakan para ASN selama Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, khususnya di Masjid Pemkot Semarang. Namun, dia memberi catatan masjid bukan sebagai tempat bermalas-malasan selama jam kerja.
"Panjenengan mau menjalankan ibadah salat ya pada saat waktu salat. Tidak lantas masjid dijadikan alasan panjenengan untuk tidak melayani masyarakat. Lama di masjid, setelah dicek, ternyata turu (tidur). Alesanne, lho kamu kok turu? Poso Pak. Jadi puasa dijadikan alasan untuk tidak melayani masyarakat dengan baik," tukas dia.
"Saya titip pesen satu hal itu. Layani masyarakat dengan baik, dengan ikhlas, insya Allah itu adalah pahala bagi panjenengan. Jangan jadikan alasan Bulan Ramadan untuk tidak melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh," tutupnya.
(mif)