Akademisi DIY Sampaikan Seruan Moral Jaga Persatuan

Senin, 06 Mei 2019 - 19:30 WIB
Akademisi DIY Sampaikan Seruan Moral Jaga Persatuan
Para akademisi menyampaikan seruan moral jaga persatuan paska pemilu di Balaiurung, UGM, Senin (6/5/2019). FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Para akademisi di DIY menyampaikan seruan moral kepada seluruh komponen bangsa agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di Balaiurung UGM, Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Seruan ini sebagai keprihatinan atas kondisi pro dan kontra di tengah masyarakat terhadap hasil pemilu paska pemilihan umum (Pemilu), 17 April 2019.

Beberapa rektor di DIY, di antaranya Rektor UGM Panut Mulyono, Rektor UNY Sutrisno Wibowo, Rektor Amikom Suyanto, Rektor Universitas Alma Alta (UAA) Haman Hadi, Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Edi Suandi Hamid dan Rektor UNU Yogyakarta Purwo Santoso. Ada juga Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Muhammad Zamroni serta Wakapolda DIY Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno yang ikut menghadiri acara tersebut.

Ada lima butir poin penting dalam seruan moral kepada seluruh komponen bangsa, terutama pihak-pihak yang berkontestasi dalam pemilu, yaitu
pertama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua mengedepankan sikap kenegarawanan dalam menerima hasil pemilu sebagai mekanisme tertinggi kedaulatan rakyat. Ketiga mengawal pelaksanaan pemilu dan hasilnya dengan mematuhi konstitusi dan berbagai peraturan perundangan yang berlaku, keempat menahan diri dari mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memperkeruh suasana dan melahirkan kontroversi di masyarakat. Dan kelima menggunakan cara-cara damai dan prosedural sebagaimana diatur dalam undang-undang dalam merespon ketidakpuasan atas hasil pemilu.

Rektor UGM, Panut Mulyono mengatkan, bangsa Indonesia patut bersyukur karena pelaksanaan pemilu serentak telah berjalan aman, tertib, dan damai serta sesuai dengan prinsip pemilu yang demokratis yakni jujur dan adil.

Namun demikian, dalam perkembangannya hasil pemilu yang prosesnya berlangsung baik tersebut menimbulkan suasana pro dan kontra di tengah
masyarakat akibat masing-masing pihak yang terlibat dalam konstestasi pemilu telah mengklaim kemenangan secara sepihak, lalu menuduh pihak
lain berbuat curang. Termasuk ada upaya mendelegitimasi hasil pemilu dengan mempersoalkan kredibilitas penyelenggara pemilu.

“Karena itu kita harapkan para kontestan bisa menggunakan cara-cara damai dan prosedural sebagaimana diatur dalam udang-undang dalam merespon ketidakpuasan atas hasil pemilu,” kata Panut Mulyono, saat menyampaikan deklarasi itu.

Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta Edi Suandi Hamid menambahkan dengan seruan ini diharapkan bisa menenangkan kondisi masyarakat atas pro dan kontra yang banyak bertebaran di media sosial.

“Seruan ini lebih bermakna untuk menenangkan masyarakat agar tetap beraktivitas seperti biasa, memang ada elit yang seolah menyerukan gerakan yang dikhawatirkan menimbulkan keresahan, permusuhan dimasyarakat sehingga seruan ini bisa mengingatkan agar yang tidak puas harus menempuh jalur konstitusional,” tambahnya.

Rektor UNU Yogyakarta Purwo Santoso mengatakan, pelaksanaan proses teknis pemilu sudah berlangsung dan masyarakat telah menggunakan hak
pilihnya dengan baik, sSehingga kepercayaan yang sudah diberikan kepada rakyat atas pilihannya patut dihormati.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9945 seconds (0.1#10.140)