Jet Tempur Siluman F-35A Mulai Diuji Terbang di Wilayah Korsel

Sabtu, 04 Mei 2019 - 11:30 WIB
Jet Tempur Siluman F-35A Mulai Diuji Terbang di Wilayah Korsel
Pesawat jet tempur siluman F-35A Korea Selatan. Foto/REUTERS
A A A
SEOUL - Angkatan udara Korea Selatan (Korsel) telah memulai uji terbang pesawat jet tempur siluman F-35A yang dibeli dari Lokcheed Martin Amerika Serikat (AS). Tes terbang berlangsung di sebuah pangkalan udara di Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara, sejak pertengahan April.

Pesawat-pesawat tempur canggih itu sudah melakukan perjalanan dari Pangkalan Udara Luke di Arizona, AS, pada 22 Maret 2019, dengan menempuh jarak lebih dari 8.500 mil.

F-35A dapat mencapai kecepatan tempur maksimum Mach 1.8 dan dapat membawa Joint Direct Attack Munition, sebuah senjata air-to-surface terpandu.

Fungsi stealth atau siluman F-35A memungkinkan pesawat itu terbang tanpa terdeteksi oleh radar dan memungkinkannya juga untuk melacak dan menghancurkan rudal musuh dengan lebih baik.

Media setempat, EDaily, melaporkan pelatihan pada hari Jumat (3/5/2019) menjadi tanda bahwa jet-jet tempur siluman itu akan segera dikerahkan militer Korea Selatan.

Perwakilan angkatan udara Korea Selatan mengatakan kepada EDaily dan layanan pers lainnya bahwa penempatan strategis pesawat-pesawat F-35A sudah sesuai jadwal.

"Kami harus hati-hati memeriksa untuk melihat apakah ada kerusakan sebelum penerapan strategis," kata perwakilan Angkatan Udara Korea Selatan tanpa disebutkanya namanya.

Militer Seoul berencana untuk mengerahkan lebih dari 10 unit jet tempur F-35A pada akhir 2019 dan 40 unit pesawat itu pada 2021.

Dalam pertemuan terbarunya dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden AS Donald Trump menyampaikan apresiasi atas pembelian senjata AS oleh Korea Selatan.

"Korea Selatan setuju untuk membeli sejumlah besar peralatan militer kami dari jet tempur hingga rudal, hingga banyak hal lainnya," kata Trump.

Surat kabar Donga Ilbo melaporkan kemungkinan pembelian senjata lainnya termasuk helikopter multimisi MH-60R Seahawk.

Pembicaraan nuklir dengan Korea Utara terhenti sejak Februari, ketika Kim Jong-un dan Trump gagal mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.

Korea Utara juga menolak menghadiri upacara yang menandai peringatan satu tahun KTT Moon-Kim pertama pada akhir pekan.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7844 seconds (0.1#10.140)