Riset UI, Gojek Mampu Sumbang Rp2,5 T Bagi Perekonomian Kota Yogya

Sabtu, 04 Mei 2019 - 08:50 WIB
Riset UI, Gojek Mampu Sumbang Rp2,5 T Bagi Perekonomian Kota Yogya
Paparan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengenao dampak sosial dan ekonomi Gojek Indonesia di Yogyakarta. IST
A A A
YOGYAKARTA - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB Ul) mengeluarkan rilis hasil riset peran Gojek bagi perekonomian di Yogyakarta. Dari hasil riset yang dilakukan, ternyata layanan jasa digital tersebut mampu memberikan kontribusi ekonomi sebesar Rp 2,5 triliun bagi Yogyakarta.

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi CK. Walandouw menjelaskan, kontribusi konsep disrupsi ekonomi tersebut diberikan dari beberapa sistem layanan mitra. Diantaranya adalah Layanan Go-Ride, layanan Go-Car, Go Food, dan Go-Life. Dengan hal ini, menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat penumbuhan ekonomi.

Hal ini tidak hanya secara secara nasional namun ke perekonomian di daerah. "Gojek sebagai pemain utama industri teknologi di lndonesia telah menunjukkan kemampuan inovasi teknologinya untuk memperluas peluang penghasilan di daerah.” terangnya kepada wartawan di Yoyakarta, Jumat (3/5/2019).

Dijelaskannya, angka kontribusi ekonomi mitra Gojek terhadap perekonomian Yogyakarta di tahun 2018 dari masing-masing layanan adalah sebagai berikut. Untuk mitra pengemudi Go-Ride menyumbang Rp796 miliar, mitra pengemudi Go-Car berkontribusi Rp124 miliar, Mitra UMKM Go-Food kontribusinya Rp1,6 miliar, dan Mitra Go-Life (Go-Clean dan Go-Massage) kontribusinya Rp28 miliar.

“Kontribusi mitra UMKM Go-Food di kota Yogyakarta pada tahun 2018 naik lima kali lipat dibanding penelitian pada tahun 2017. Pertumbuhan kontribusi mitra UMKM Go-Food ini antara lain disebabkan oleh optimalisasi fitur teknologi Gojek yang makin gencar digunakan oleh mitra UMKM Go-Food." ulasnya.

Sementara, kontribusi mitra Go-Ride ke perekonomian daerah di DIY naik tiga kali lipat dibandingkan penelitian tahun 2017 lalu. Sedangkan rata-rata penghasilan mitra pengemudi dan mitra GO-LIFE dalam penelitian ini di atas rata-rata UMK Yogyakarta.

"Dari riset diketahui rata-rata pendapatan mitra Go-Ride di Yogyakarta Rp 4 juta, atau lebih tinggi 2,3 kali lipat dari UMK Yogyakana tahun 2018 yang ditetapkan sebesar Rp1,7 juta," lanjut dia.

Begitu juga dengan rata-rata pendapatan mitra Go-Car di Yogyakarta yang Rp5,6 Juta, atau lebih tinggi 3,2 kali lipat dari UMK Yogyakarta tahun 2018. Sedangkan rata-rata pendapatan mitra GO LIFE di Yogyakarta tercatat sebesar Rp 4 juta, atau lebih tinggi 2,3 kali lipat dari UMK Yogyakana tahun 2018.

Sedangkan secara nasional lanjut Pakai, di tahun 2018 lalu, Gojek memberikan kontribusi Rp44,2 triliun untuk perekonomian nasional. Dari angka tersebut kontribusi terbesar adalah penghasilan mitra Go-Ride sebesar Rp16,5 triliun serta penghasilan mitra UMKM Go-Food sebesar Rp18 Triliun.

Sementara peneliti LED FEB UI lainnya, Adit Harin Nugroho mencatat di Yogyakarta untuk populasi mitra Go-Ride mencapai 59.127 orang, mitra Go-Car 5.942 orang, mitra Go-Life 1.511 orang dan mitra Go-Food 16.688 orang.

“Yang menarik, untuk mitra Go-Life , hampir 59 persen adalah perempuan. Ini membuktikan Gojek memberikan peluang kerja bagi perempuan di Yogyakarta,” pungkasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0921 seconds (0.1#10.140)