Operasi Lilin Progo 2018, Tujuh Orang Tewas dalam 60 Laka Lantas

Jum'at, 04 Januari 2019 - 23:00 WIB
Operasi Lilin Progo 2018, Tujuh Orang Tewas dalam 60 Laka Lantas
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto (kiri) dan Wadir Lantas Polda DIY AKBP Yugonarko memberikan keterangan hasil Operasi Lilin Progo 2018 di aula Ditlantas Polda DIY, Jumat (4/1/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Polda DIY mencatat selama Operasi Lilin Progo 2018, 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, terjadi 90 gangguan kamtibmas dan 60 kasus kecelakaan lalu lintas. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat terjadi 65 gangguan kamtibmas dan 39 laka lantas.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengatakan meski secara jumlah meningkat, tapi kualitas kasus yang terjadi menurun. Hal ini bisa dilihat dari jenis kejahatannya, yaitu pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan penganiyaan berat (anirat).

"Untuk curat tahun ini terjadi 2 kasus, tahun lalu 10 kasus; curas 4 kasus, tahun lalu 3 kasus; curanmor 2 kasus, tahun lalu 13 kasus; dan anirat 1 kasus, tahun lalu 3 kasus," kata Yuliyanto saat jumpa pers hasil Operasi Lilin Progo 2018 di aula Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY, Jumat (4/1/2018).

Untuk laka lantas, kata Yulianto, dari 60 kasus, 7 orang meninggal dunia, luka berat 1 orang, luka ringan 94 orang dengan kerugian mencapai Rp52.750 juta. Jumlah ini secara kualitas juga menurun, dibanding Operasi Lilin Progo 2017. Tahun lalu korban meminggal dunia 6 orang, luka berat 5 orang, luka ringan 47 orang, dengan kerugian Rp152,500 juta.

"Namun begitu, secara umum untuk kondisi DIY situasinya kondusif. Indikasinya selama pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berjalan dengan aman dan lancar," katanya.

Wadir Lantas Polda DIY AKBP Yugonarko menambahkan untuk menekan jumlah kasus kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, ada beberapa langkah yang akan diterapkan. Di antaranya dengan operasi keselamatan dan patuh, pembinaan dan penyuluhan serta pendidikan, juga dengan kegiatan antisipasi trouble dan blackspot di beberapa tempat, seperti Wates, Sleman, Tempel, Bantul dan pantai-pantai di Gunungkidul.

"Kami juga mengandeng komunitas otomotif untuk menyampaikan kesadaran dan ketertiban berlalu lintas, terutama roda dua. Sebab paling banyak yang melakukan pelanggaran dan laka lantas roda dua," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8958 seconds (0.1#10.140)