Berenang di Pantai Sanglen, Mahasiswa Yogya Tewas Digulung Ombak

Jum'at, 03 Mei 2019 - 14:28 WIB
Berenang di Pantai Sanglen, Mahasiswa Yogya Tewas Digulung Ombak
Tim SAR Pantai Baron melakukan penyisiran mencari korban tenggelam di Pantai Sanglen, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Jumat (3/5/2019). FOTO/IST
A A A
GUNUNGKIDUL - Tiga wisatawan menjadi korban keganasan ombak di Pantai Sanglen, Kemadang, Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Satu wisatawan yang juga mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta tewas. Sedangkan satu mahasiswa lagi masih hilang.

Sekretaris SAR Korwil 1 Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan, peristiwa ini berawal ketika para mahasiswa camping di Pantai Sanglen, Kamis (2/5/2019). Jumat (3/5/2019) pagi tadi, mereka mandi dan berenang di pantai yang jernih.

Tiga mahasiswa, masing-masing Erik Nur Fauzi (20), warga Dusun Singo Pranan, Desa Belor Ngaringan, Kabupaten Grobogan; Gusti Muhammad Firdauz (19), warga Dusun Pragak, Desa Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur; dan dan Rizqi Khoirun Nazir (20), warga Dusun Wedelan, Desa Bangsri, Kabupaten Jepara asyik bermain dan berenang di perairan tersebut. Mereka tidak menyadari bermain di zona berbahaya, yakni ripcurrent.

"Saat ombak datang, tubuh ketiganya langsung terhempas dan terseret hingga ke tengah lautan," katanya kepada wartawan, Jumat (3/5/2019).

Dijelaskan, saat peristiwa itu, para korban berusaha keras menyelamatkan diri. Dalam setuasi kritis, ketiga korban masih terlihat, meski sempat tenggelam sesekali berhasil muncul ke permukaan.

Anggota SAR yang berada di lokasi langsung bergerak melakukan penyelamatan. Satu orang atas nama Rizqi Khoirun Nazir berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke daratan. "Kondisi korban saat berhasil diselamatkan cukup lemah lantaran mengalami sesak napas dan shock berat," katanya.

Tim SAR kemudian melanjutkan pencairan dua korban lagi. Tak selang beberapa lama petugas berhasil menemukan satu korban atas nama Erik Nur Fauzi. Namun saat ditemukan korban sudah tewas dan mengapung. "Korban juga langsung dievakuasi dan masih satu korban yang belum ditemukan," katanya.

Upaya pencarian korban atas nama Gusti Muhammad terus dilakukan. Korban diduga terbawa arus air laut. Sedikitnya 50 personel dikerahkan untuk melakukan pencarian tersebut. Sebagian ditugaskan untuk menyisir perairan menggunakan alat yang ada dan sebagian pula melakukan penyisiran dari darat tepatnya melalui tebing-tebing guna melihat dari ketinggian apakah ada tanda-tanda keberadaan korban.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.0664 seconds (0.1#10.140)