Haedar Nashir: Tangani COVID-19 Tak Boleh Lengah Atas Nama Berdamai

Senin, 25 Mei 2020 - 11:26 WIB
loading...
Haedar Nashir:  Tangani COVID-19 Tak Boleh Lengah Atas Nama Berdamai
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. FOTO : IST
A A A
YOGYAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memanfaatkan momentum Idul Fitri 1441 H dengan menyapa para tenaga medis (dokter dan perawat) rumah sakit Muhammadiyah yang saat ini merawat pasien COVID-19.

Haedar juga menyapa pasien COVID-19 yang sudah sembuh da keluarga pasien COVID-19 serta warga Muhammadiyah di luar negeri yang tidak bisa pulang ke tanah air karena wabah COVID-19 dalam program “Haedar Menyapa”. Program ini ditayangkan langsung melalui TV dan jaringan media sosial Muhammadiyah, Minggu (24/5/2020).

Para tenaga kesehatan yang disapa di antaranya, dokter Dimas dan perawat Ulyarni dari RSI Jakarta Cempaka Putih, dokter Nining dan perawat Lina Melati dari RS Muhammadiyah Siti Khotijah Sidoarjo, dokter Agus Candra dan perawat Rini dari RS Muhammadiyah Palangkaraya dan dokter Widodo Pangestu direktur RS Muhammadiyah Palembang.

Pasien yang sembuh COVID-19 yang disapa, Suyono dan istrinya yang dirawat di RS Siti Khotijah Kediri dan Savina dirawat di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo. Keluarga pasien, Siti Nur Febrianti, kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dari Tanah Abang Jakarta dan warga Muhammadiyah yang berada di luar negeri yaitu Yuniar Wardani di Taiwan.

Haedar Nashir melalui aplikasi telekonferens tersebut menyampaikanapresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua tenaga kesehatan (dokter dan perawat) di RS Muhammadiyah, karena telah berjuang merawat para pasien COVID-19.

“Saya selalu menyebut dengan penuh pertaruhan jiwa sehingga PP Muhammadiyah selain mengapresiasi, bahkan selalu menggunakan kata ini sebagai jihad fi sabilillah,” kata Haedar dalam keterangan tertulisnya soal program Haedar Menyapa tersebut.

Untuk penangganan COVID-19, Haedar menegaskan dalam penangganan COVID-19 semua harus menaggani secara sungguh-sungguh, tidak boleh lengah, mengabaikan dan membiarkan sesuatu yang nanti justru bermasalah atas nama damai.

“Itulah poinnya. Apakah berdamai atau rasional dalam menangani COVID-19 hanya persoalan terminologi saja.”(Baca juga : Muhammadiyah DIY Ajak Masyarakat Gelar Doa Taubat di Tengah Pandemi Corona )
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)