Bus Rombongan Wisatawan Asal Demak Terguling, Satu Penumpang Meninggal

Rabu, 01 Mei 2019 - 20:56 WIB
Bus Rombongan Wisatawan Asal Demak Terguling, Satu Penumpang Meninggal
Proses evakuasi bus pariwisata ARY Jaya di tanjakan Bundelan, Desa Tancep, Ngawen, Gunungkidul, satu penumpang dilaporkan meninggal dalam peristiwa ini. IST
A A A
GUNUNGKIDUL - Sebuah bus pariwisata Ary Jaya dengan Nomor Polisi AB 7561 AK mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Bundelan, Desa Tancep, Gunungkidul, Rabu (1/5/2019) sore. Satu penumpang dilaporkan meninggal dalam kecelakaan tersebut. Bus tak kuat menanjak dan terguling.

Menurut penuturan warga setempat, Lasiman, kecelakaan bus terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Bus yang membawa rombongan warga Mranggen, Demak, Jawa Tengah ini sebelumnya berwisata ziarah di Makam Sunan Pandanaran III di Bayat, Klaten.

Usai ziarah, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan untuk wisata pantai. "Dari penuturan kernet tadi, sopir bus hanya menggunakan peta Google maps dan ditunjukkan jalan dengan tanjakan tinggi ini. Akhirnya bus tidak kuat menanjak," tuturnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu, (1/5/2019).

Dijelaskannya, sopir bus sempat oper ke gigi persneling rendah karena kaget dengan medan yang tanjakannya cukup tinggi dimana jalur itu jarang dilalui bus. Karena biasanya bus memutar lewat tanjakan Sambeng yang lebih rendah. "Bus melorot, kemudian terguling. Tadi seorang penumpang perempuan meninggal karena terjepit," ulasnya.

Para warga pun segera berbondong-bondong menuju lokasi kejadian. Mereka membantu korban kecelakaan dan beberapa korban yang mengalami luka lantas dibawa ke Rumah Sakit Islam Cawas, di Klaten.

Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Mega Tetuko mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait dengan kecelakaan tunggal tersebut. "Kami juga masih mengumpulkan identitas penumpang, termasuk penumpang yang meninggal dunia, sopir dan kernetnya," ulasnya.

Dia menduga sopir tidak menguasai medan dan terlalu berani naik dari Klaten lewat tanjakan Bundelan tersebut. "Jelas sopir dari keterangan awal, hanya menggunakan Google maps. Padahal jalur ini bukan untuk bus dan truk," pungkasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0510 seconds (0.1#10.140)