Rakyat Perlu Presiden Baru, Bukan Ibu Kota Baru

Rabu, 01 Mei 2019 - 20:31 WIB
Rakyat Perlu Presiden Baru, Bukan Ibu Kota Baru
Ekonom Rizal Ramli berpendapat saat ini yang dibutuhkan adalah presiden baru bukan Ibu Kota baru. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik wacana pemindahan ibu kota. Menurut Rizal Ramli, saat ini yang dibutuhkan adalah presiden baru bukan Ibu Kota baru.

"Rakyat itu hari ini bukan perlu Ibu Kota baru, tapi perlu presiden baru," ujar Rizal Ramli usai menghadiri acara perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Diketahui, wacana pemindahan Ibu Kota itu kembali bergulir. Penyebabnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat kabinet terbatas di kantornya, beberapa hari lalu khusus membahas rencana pemindahan Ibu Kota.

Adapun wacana itu muncul sejak Era Pemerintahan Soekarno. Sedangkan wilayah yang dikabarkan menjadi target Ibu Kota baru itu adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Sedangkan berdasarkan analisa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pemindahan Ibu Kota itu membutuhkan sekitar Rp466 Triliun.

Erick Thohir Minta Rencana Pemindahan Ibu Kota Tak Jadi Kontroversi
Smentara itu Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir ikut berkomentar terkait keputusan Presiden Jokowi yang akan memindahkan Ibu Kota Negara ke luar Jawa.

Menurut Erick, pemindahan Ibu Kota merupakan ide baru dari kajian yang sudah lama telah dibahas. "Hal yang harus kita cermati bersama-sama, tidak menjadi kontroversi, tapi ini sebuah pemikiran," ujar Erick di kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Erick mengatakan bicara mengenai pemindahan Ibu Kota negara telah dilakukan beberapa negara maju. Bahkan, di Indonesia tepatnya Provinsi Papua saat ini memiliki dua kota yakni kota pemerintahan dan kota bisnis.

"Di Amerika juga sudah melakukan (pemindahan Ibu Kota negara) itu, ada Washington DC, ada kota lain," ucapnya.

Erick menegaskan pemindahan Ibu Kota negara yang diputuskan pemerintahan Jokowi dianggap ide yang baik. Karena Presiden pertama Soekarno sendiri telah memiliki visi pemindahan Ibu Kota jauh sebelumnya."Kita sebagai bangsa sudah saatnya juga berpikir ulang atau berpikir apakah ini suatu hal yang positif ke depannya," pungkas dia.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9889 seconds (0.1#10.140)