Polisi Tembak Komplotan Perampok Spesialis Konter HP, 1Meninggal

Selasa, 30 April 2019 - 15:04 WIB
Polisi Tembak Komplotan Perampok Spesialis Konter HP, 1Meninggal
Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo memberikan keterangan soal penangkapan empat pelaku curat spesialis konter handphone di Mapolda DIY, Selasa (30/4/2019).FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Polda DIY berhasil mengulung komplotan perampok spesialis konter handphone yang biasa beraksi di wilayah DIY dan sekitarnya. Setelah melalui aksi tembak-menembak, petugas berhasil melumpuhkan komplotan ini. Satu orang pelaku meninggal dan tiga lainnya mengalami luka tembak.

Keempatnya masing-masing AD, warga Bandung, ASS dan SBH warga Karawang,Jawa Barat serta FB, warga Ngawi, Jawa Timur. Mereka ditangkap di wilayah Purworejo, Minggu (28/4/2019).

Tersangka AD meninggal dunia, sementara tiga lainnya tengah dirawat di rumahsakit Bhayangkara Polda DIY karena luka tembak. Petugas juga berhasil mengamankan satu unit mobil dan senjata api yang digunakan dalam menjalankan aksi kejahatan sebagai barang bukti.

Penangkapan komplotan tersebut berdasarkan tiga laparon polisi (LP) terhadap perampokan konter handphone. Masing-masing dua di wilayah Polres Gunungkidul (Polsek Semin LP 11/3/2019 dan Polsek Semanu LP 27/2/2019) dan satu di wilayah Polres Bantul (Polsek Banguntapan LP
25/3/2019) dengan total kerugian RP610 juta .

Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan komplotan tersebut memang sudah menjadi target operasi. Di mana sebelum penangkapan petugas sudah membututinya dari wilayah hukum Polda Jawa Barat. Ini dilakukan karena ada informasi mereka akan melakukan kejahatan di wilayah DIY.

Sesampai di wilayah hukum Polres Kulonprogo, komplota ini dihentikan petugas lantaran diindikasikan akan melakukan kejahatan. Namun bukannya berhenti mereka justru memacu mobilnya sambil menembak. Sehingga petugas melumpuhkannya dengan melepas tembakan juga. Diduga kehilangan kendali, mobil komplotan itu menabrak truk. Mobil pelakupun hancur rusak parah. Atas kejadian itu satu di antaranya, yakni AD meninggal dan tiga lainnya luka parah.

“Jadi para pelaku itu luka karena tembak dan akibat kecelakaan lalu lintas,” terang Kombes Hadi memberi keterangan saat ungkap kasus di Mapolda
DIY, Selasa (30/4/2019).

Keempatnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk mendapatkan perawatan. Saat di rumah sakit ini, AD meninggal dunia sedangkan tiga lainnya masih menjalani perawatan karena luka yang dialaminya. Sedangkan dalam kejadian itu petugas tidak ada yang mengalami luka tembak. “Mereka kami jerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksmal 9 tahun,” paparnya.

Polda DIY sendiri masih melakukan pengembangan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Baik ada tindaknya kejahatan yang dilakukan komplotan itu di wilayah hukum lain maupun soal kepemilikan senjata api (Senpi). Penyidik akan bekerjasama dengan petugas di polda lain, (Jabar dan Jateng) untuk tindak kejahatan serta untuk mengusut asal muasal senjata yang diduga merupakan senjata pabrikan.

“Jadi untuk saat ini belum bisa memberikan keterangan lebih banyak untuk perkara ini,” jelasnya.

Mengenai modus operasi klompotan itu, Kombes Hadi menceritakan kawanan ini biasanya menentukan titik sasaran terlebih dahulu. Setelah itu kemudian memetakannya sebelum melakukan eksekusi. Untuk tindak kejahatan sendiri berlangsung pada pagi hari saat konter handphoe itu buka. Saat buka kemudian menodongkan senpi dan mendorong petugas konter masuk ke dalam. Kemudia menutup konter tersebut. Sehingga tidak ada yang curiga jika di dalam toko itu terjadi pencurian.

“Saat itulah menguras isi konter handphone sementara yang lainnya ada yang mengawasi situasi di luar. Setelah menguras isi konter langsung membawanya pergi,” paparnya.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto menambahkan tiga pelaku yng sekarang di rawat di rumah sakit Bhayangkara, yakni ASS mengalami luka tembak di bahu kanan dan kiri serta patah tulang bahu kiri. SBH luka tembak di punggung kanan dan kaki kiri, FV mengalami luka tembak di paha kanan. Mereka mengalami luka tembak cukup banyak karena saat penangkapan terjadi peristiwa tembak menembak.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5027 seconds (0.1#10.140)