Perguruan Tinggi Didorong Perbanyak Dosen Asing

Selasa, 30 April 2019 - 01:10 WIB
Perguruan Tinggi Didorong Perbanyak Dosen Asing
Menristekdikti M Nasir mendorong perguruan tinggi untuk lebih banyak merekrut dosen asing. FOTO/iNews/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mendorong perguruan tinggi untuk lebih banyak merekrut dosen asing. Keberadaan dosen asing dinilai dapat memacu perkembangan riset dan inovasi sekaligus meningkatkan peringkat perguruan tinggi di dunia internasional.

"Ada tiga cara yang kita tempuh (meningkatkan peringkat di dunia internasional). Satu staff mobility yaitu dosen asing yang harus bisa masuk ke perguruan tinggi untuk berkolaborasi, atau dosen dalam negeri yang keluar negeri. Output-nya adalah riset dan inovasi," ujar Nasir usai mengikuti pelantikan Rektor Undip, di Semarang, Senin (29/4/2019).

"Kalau staff mobility sudah masif dilakukan, ini risetnya harus ada makin banyak, ini menjadi penting," tambah dia.

Dia melanjutkan, anggaran juga menjadi faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. "Bagaimana pendanaan? Kami sudah ajukan ke pemerintah ke presiden yaitu ada dana pengembangan pendidikan tinggi untuk menuju kelas dunia. Ini harus kita lakukan," terangnya.

"Dan yang ketiga adalah student mobility. Mahasiswa asing bisa ke Indonesia. Urusan untuk visa kami sudah selesai, mahasiswa bisa ke Indonesia bisa (mengguanakan) visa student," terangnya dia.

Nasir mencontohkan, sebuah perguruan tinggi di Arab Saudi kini masuk dalam peringkat atas di dunia internasional. Padahal, sebelumnya perguruan tinggi itu peringkatnya berada di bawah Indonesia.

"Contoh Arab Saudi. Ada perguruan tinggi yang saya rasa dulu di bawah kita jauh, pada 2008-2009, tapi sekarang mereka sudah di angka (peringkat) 189 dunia. Apa yang mereka lalukan? Ternyata staff mobility mereka, dosen asingnya ada 40 persen yang melakukan riset bersama," jelasnya.

"Pertanyaannya (bagaimana) Indonesia. Sekarang kita lihat di Undip lah. Berapa dosen asingnya? Kalau enggak ada berarti belum. Ini harus kerja keras. Untuk mencapai hal itu maka staff mobility, student mobility, menjadi sangat penting. Kalau staff mobility baik academic reputation makin baik," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4803 seconds (0.1#10.140)