Terdampak Gelombang Tinggi, Nelayan Pilih Kandangkan Kapal

Jum'at, 04 Januari 2019 - 16:45 WIB
Terdampak Gelombang Tinggi, Nelayan Pilih Kandangkan Kapal
Puluhan perahu nelayan Tambaklorok, Semarang bersandar, akibat gelombang tinggi di perairan Laut Jawa. FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Sejumlah nelayan di perairan Laut Jawa terpaksa harus menghentikan aktivitas melautnya. Pasalnya, gelombang tinggi dampak dari cuaca ekstrem masih mengancam perairan Laut Jawa.

Menurut nelayan Tambaklorok Semarang, Sugiarto, gelombang tinggi terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Sehingga membuatnya tidak bisa melaut untuk menjala ikan di laut lepas. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dia pun terpaksa mencari pinjaman uang.

"Karena tak bisa melaut ya tidak ada penghasilan, terpaksa ngutang uang untuk memenuhi kebutuhan saban hari," kata Sugiarto, Jumat (4/1/2019).

Dia menambahkan, para nelayan Tambaklorok tak bisa melaut akibat gelombang tinggi sejak akhir Desember 2018 hingga saat ini. Karena hempasan angin cukup kencang membuat susah mengendalikan perahu menuju Laut Jawa mulai siang hingga sore hari. "Jika dipaksakan melaut, tidak akan ada hasilnya karena ombaknya besar," ungkapnya.

Dalam kondisi itu, para nelayan lebih memilih memperbaiki jaring ikann, menambal kapal yang bocor, hingga mengecat dan memperbaiki mesin kapalnya sambil menunggu cuaca membaik.

Sementara, Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Shafira Tsanyfadhila menjelaskan, cuaca perairan Laut Jawa dan Kalimantan bagian selatan terpantau dengan ketinggian ombak laut Jawa berkisar 1,25-2,5 meter. "Untuk kecepatan anginnya sekitar 4,0 sampai 20 knot. Rata-rata berawan dan ada yang mengalami hujan ringan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0040 seconds (0.1#10.140)