Pasukan Sri Lanka Temukan 15 Mayat saat Grebek Markas Teroris

Sabtu, 27 April 2019 - 13:24 WIB
Pasukan Sri Lanka Temukan 15 Mayat saat Grebek Markas Teroris
Tentara Sri Lanka menemukan 15 mayat, termasuk enam anak-anak, di sebuah rumah persembunyian teroris. Foto/Istimewa
A A A
KOLOMBO - Sebanyak 15 mayat, termasuk enam anak-anak ditemukan pada Sabtu (27/4/2019) pagi.Belasan mayat itu ditemukan setelah teroris yang terkait dengan serangan bom Paskah melepaskan tembakan dan meledekkan bahan peledak saat digrebek Pasukan keamanan Sri Lanka di sebuah rumah di timur negara itu.

Baku tembak terjadi pada Jumat malam setelah polisi memberi tahu tentara sebuah rumah persembunyian di dekat kota Sammanthurai. Pihak berwenang mengatakan teroris meledakkan tiga ledakan dan melepaskan tembakan.

"Setidaknya tiga orang lainnya cedera dalam penggerebekan itu," kata juru bicara kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekara, seperti disitir dari AP.

Ia mengatakan bahwa beberapa orang yang tewas kemungkinan adalah teroris yang meledakkan diri dalam aksi bom bunuh diri. Sebelumnya, militer mengatakan setidaknya satu warga sipil tewas dalam serangan itu.

Mayor Jenderal Aruna Jayasekara, komandan militer setempat, mengatakan tentara dan polisi menunggu sampai Sabtu siang untuk melakukan penggerebekan lebih lanjut di Provinsi Timur mengingat rumah-rumah dibangun begitu berdekatan.

Sementara itu, militer mengatakan pasukan keamanan telah menemukan bahan peledak, detonator, peralatan bunuh diri, seragam militer dan bendera kelompok Negara Islam (ISIS) dalam serangan yang sedang berlangsung.

Di daerah yang sama, juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekara mengatakan, petugas yang bertindak berdasarkan informasi dari pejabat intelijen menemukan 150 batang peledak gelatin dan 100.000 bola logam kecil, serta sebuah van dan pakaian yang diduga digunakan oleh mereka yang terlibat dalam serangan Paskah. Rompi bom bunuh diri sering dikemas dengan bola seperti itu untuk meningkatkan pecahan peluru dalam ledakan, membuatnya lebih mematikan.

Para pejabat dari polisi hingga perdana menteri mengatakan teroris tetap berkeliaran dan memiliki akses ke bahan peledak. Kondisi itu menyebabkan peningkatan keamanan di tempat-tempat suci, gereja, kuil, dan masjid di seluruh negara multietnis itu.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0644 seconds (0.1#10.140)