Mobil Bekas Diserbu, Pengusaha Showroom Berburu Kredit

Jum'at, 26 April 2019 - 11:23 WIB
Mobil Bekas Diserbu, Pengusaha Showroom Berburu Kredit
Mobil bekas diserbu menjelang arus mudik, para pengusaha showroom berburu kredit. FOTO/iNews/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Penjualan mobil bekas di Kota Semarang Jawa Tengah melonjak menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H. Sejumlah ruang pamer (showroom) mobil pun berlomba untuk menambah stok agar bisa memenuhi pesanan konsumen.

"Kita memberikan fasilitas pembiayaan kepada showroom maupun kepada user-nya. Tentunya fasilitas kepada showroom ini yang menarik, kita berikan murni tanpa jaminan hanya menyerahkan jaminan berupa stok," ujar Branch Manager Bank Bukopin Semarang Athfal Prayudha, Kamis (25/4/2019).

Dia menjelaskan, pemberian kredit itu untuk mendukung UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di Kota Semarang. Sebab, plafon yang diberikan kepada masing-masing showroom sebesar Rp500 juta hingga Rp2,5 miliar.

"Kenapa batasannya Rp500 juta sampai Rp2,5 miliar, karena UMKM itu ada di sana. Kita pemberdayaan di UMKM, di kredit-kredit kecil, karena kita selama ini sudah banyak terkonsentrasi di kredit-kredit besar," terangnya usai bertemu dengan sejumlah pengusaha showroom mobil di Semarang dan sekitarnya.

"Showroom itu identik dengan mobil-mobil baru, mewah, besar, menengah ke atas yang miliaran. Tapi ini showroom mobil bekas benar-benar pelaku UMKM yang kreditnya hanya Rp500 juta sampai Rp2,5 miliar. Rp500 juta itu hanya butuh tiga mobil sudah habis, kalau kita kasih Rp1 miliar paling ya enam mobil sudah habis itu, sehingga benar-benar skala-skala UMKM yang kita sasar," tandasnya.

Dia melanjutkan, bunga kredit yang diberikan juga cukup ringan yakni 12% dalam jangka waktu satu tahun. Menariknya, juga terdapat fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) sehingga menjadi dana cadangan.

"Selama fasilitas itu tidak digunakan, dia tidak perlu bayar kredit. Jadi kalau dia naruh di kita BPKB misalkan senilai Rp1 miliar. Kalau misalkan dia pakai Rp100 juta dulu, jadi bunganya yang dipakai, berapa hari pemakaian, pakai Rp100 juta dulu. Sehingga cadangan pada saat showroom itu membutuhkan biaya urgent misalkan untuk menang lelang, atau untuk mendapatkan barang bagus, atau untuk investasi yang bagus yang setiap saat memerlukan dana dia siap secara likuiditas dia terjaga," beber dia.

Ditargetkan pada triwulan kedua tahun ini bisa mengucurkan Rp150 miliar untuk membantu pembiayaan 50 showroom mobil bekas. Menjelang Bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri biasanya penjualan mobil bekas melonjak, karena menjadi moda transportasi mudik ke kampung halaman.

"Target kita sampai Rp150 miliar dalam kuartal ini, dalam empat bulan terakhir. Setelah itu baru kita tingkatkan secara bertahap. Karena yang berminat sudah ada sekitar lima sampai 10 showroom, yang menandatangani MoU kita tadi sudah enam showroom. Sehingga kalau mencapai 50 showroom untuk triwulan kedua ini sangat mudah," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7302 seconds (0.1#10.140)