15.001 Siswa SMP di Sleman Ikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer

Senin, 22 April 2019 - 18:15 WIB
15.001 Siswa SMP di Sleman Ikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat memantau USBN di SDN 1 Demak Ijo, Gamping, Sleman, Senin (22/4/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Ujian nasional tingkat SMP dan SD di Kabupaten Sleman pada hari pertama berjalan lancar. Indikasinya hingga pelaksaan ujian tersebut tidak ada laporan soal kendala maupun permasalahan yang terjadi.

UN tingkat SMP berbasis komputer atau UNBK, sedangkan tingkat SD masih dengan paper test atau ujian sekolah berbasis nasional (USBN). UNBK SMP berlangsung selama empat hari, mulai 22-25 April 2019. Ada empat mata pelajaran yang diujikan, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Peserta UNBK SMP sebanyak 15.001 siswa.

Adapun USBN SD digelar selama tiga hari 22-24 April. Ada tiga mata pelajar, yakni bahasa Indonesia, matematika, dan IPA. Peserta USBN SD sebanyak 15.771 siswa.

"Saya lihat pelaksanaan ujian tahun ini lebih sempurna dari tahun-tahun sebelumnya. Ini sangat mungkin, karena kita juga belajar dari pengalaman-pengalaman," kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat memantau USBN SD di SDN 1 Demak Ijo, Gamping, Sleman, Senin (22/4/2019).

Dari pemantauan, kata wabuo, fasilitas ujian telah disiapkan dengan matang, baik dari segi jumlah maupun kondisi dari fasilitas itu sendiri. Sehingga kelancaran pelaksanaan ujian dan ketenangan para siswa dalam melaksanakan ujian dapat terjaga.

"Tadi di SDN 1 Demak Ijo ada 63 siswa dibagi dalam empat ruangan. Ujian dapat berjalan tenang dan lancar. Sedangkan di SMPN 3 Gamping ini ada 182 anak. Semua komputernya siap dipakai, baik jumlahnya atau kondisi komputernya, bahkan ada komputer cadangan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Sri Wantini mengatakan sampai saat ini belum ada kendala yang berarti pada pelaksanaan ujian jenjang SD/MI dan SMP/MTs tahun ini. Meski begitu, untuk UNBK belum semua SMP/MTs dapat melaksanakan sendiri. Ini lantaran terkendala pada administrasi, yakni jumlah siswa sedikit, sehingga harus bergabung dengan sekolah lain.

"Ada enam sekolah yang harus menumpang di sekolah terdekat untuk UNBK SMP ini," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3819 seconds (0.1#10.140)