Pejabat Unnes Blusukan Pastikan Bidikmisi Tepat Sasaran

Jum'at, 19 April 2019 - 20:11 WIB
Pejabat Unnes Blusukan Pastikan Bidikmisi Tepat Sasaran
Sejumlah pejabat Unnes melakukan blusukan ke rumah calon mahasiswa untuk memastikan penerima beasiswa Bidikmisi tak salah sasaran. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Sejumlah pejabat Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan blusukan ke rumah calon mahasiswa untuk memastikan penerima beasiswa Bidikmisi tak salah sasaran. Selain melihat kondisi kondisi rumah, mereka juga meminta keterangan keluarga calon mahasiswa.

Seperti saat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes, Abdurahman menyambangi rumah Desty Amris Khaironisa di Sumur Jurang Kota Semarang, Kamis (18/4/2019). Calon mahasiswa Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi ini tak dapat menyembunyikan kekagetannya dan buru-buru memberi tahu orang tuanya.

Beruntung saat itu, bapaknya Sumeri dan ibunya Suharmi berada di rumah. Pasutri ini segera mempersilakan tim pengelola Bidikmisi masuk rumah. Mereka menaruh harapan besar putri kesayangannya bisa lolos seleksi dan biaya kuliah ditanggung Bidikmisi.

"Pekerjaan Bapak selama ini apa?," kata Pak Dur panggilan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes untuk memecah keheningan sekaligus mengawali sesi tanya jawab kepada orang tua.

"Saya bekerja di SMA 2 Ungaran Pak, sebagai penjaga malam," kata Sumeri sembari. "Cukupkah pendapatan bapak untuk membiayai kuliah putra Bapak?," kembali Pak Dur bertanya.

"Ya tidak Pak, untuk kehidupan sehari-hari saja kami kesulitan. Kami berharap Desty mendapatkan beasiswa Bidikmisi," tutur Sumeri penuh harap.

"Khusus peserta Bisikmisi, kita datangkan tim untuk verifikasi ke rumah masing-masing pendaftar untuk mengetahui langsung melihat keadaan ekonomi keluarganya. Apakah benar benar tergolong keluarga tidak mampu dan berhak mendapatkan beasiswa atau tidak," kata Abdurahman.

Dia kembali menegaskan seleksi penerima beasiswa Bidikmisi akan berlangsung ketat. Langkah itu sebagai antisipasi kecurangan agar beasiswa jatuh kepada siswa yang benar-benar berhak mendapatkannya.

"Jika ada yang terbukti memanipulasi data seperti kartu keterangan tidak mampu yang sengaja dibuat sedangkan sebenarnya termasuk keluarga berkecukupan, itu akan dibatalkannya status penerima Bidikmisi dan wajib membayar biaya kuliah seperti yang lain," katanya.

Sekadar diketahui, Unnes mendapatkan kuota tambahan beasiswa Bidikmisi dari Kementerian Ristek Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) pada 2019 ini sebanyak 1.420 peserta. Setelah pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan diverifikasi kembali.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1080 seconds (0.1#10.140)