13 Pasien RS Elisabeth Semarang Nyoblos di Atas Pembaringan
A
A
A
SEMARANG - Antusiasme masyarakat Kota Semarang untuk menyalurkan hak pilih pada perhelatan Pemilu 2019 cukup tinggi. Termasuk mereka yang sedang terbaring di rumah sakit.
Di RS Elisabeth Semarang, ada sebanyak 13 pasien yang terdaftar dalam DPT mencoblos meski dilakukan di ruang perawatan. Mereka didatangi satu persatu oleh petugas KPPS TPS 33 RW 10 Candirejo guna menyalurkan hak suara untuk memilih calon presiden dan wakil (capres-cawapres) DPRD Provinsi dan DPD.
Menurut Humas RS Elisabeth, Probowati Tjondronegoro tidak semua pasien bisa mencoblos. Karena dari 208 pasien yang diajukan ke KPU Kota Semarang, hanya 13 pasien yang bisa menyalurkan hak pilihnya. (Baca Juga: Amien Rais Berharap Pemilu Berlangsung Adil dan Transparan)
"Dari H-7, ke 13 pasien sudah didaftarkan. Sebenarnya kami telah mendaftarkan 208 pasien, tapi hanya 13 yang disetujui. Hal itu karena ada yang sudah pulang, dan tidak masuk DPT," kata Probowati.
Dia mengatakan bahwa pihak RS memberikan kesempatan kepada para pasien dan juga memberikan waktu untuk para petugas medis menyalurkan hak pilih sesuai DPT ke TPS.
"Ada bebrapa kategori, ada yang pakai A5, seperti suster atau dokter. Untuk yang domisilinya dekat, pulang lebih awal untuk nyoblos dulu. Sedangkan untuk pasien hanya diakomodir yang bisa diuruskan," katanya.
Sementara, VT Siswati (66), salah seorang pasien yang menjalani perawatan mengaku sangat antusias mengikuti Pemilu meski tidak bisa ke TPS. "Saya sakit komplikasi gula, kemarin jatuh. Didaftarkan ke susternya, dua hari sebelum coblosan ini, tidak ada kesulitan semua diurus perawat," kata Siswati. (Baca Juga: Di TPS Ganjar: Jokowi-Amin 201 Suara, Prabowo-Sandi 29 Suara)
Di RS Elisabeth Semarang, ada sebanyak 13 pasien yang terdaftar dalam DPT mencoblos meski dilakukan di ruang perawatan. Mereka didatangi satu persatu oleh petugas KPPS TPS 33 RW 10 Candirejo guna menyalurkan hak suara untuk memilih calon presiden dan wakil (capres-cawapres) DPRD Provinsi dan DPD.
Menurut Humas RS Elisabeth, Probowati Tjondronegoro tidak semua pasien bisa mencoblos. Karena dari 208 pasien yang diajukan ke KPU Kota Semarang, hanya 13 pasien yang bisa menyalurkan hak pilihnya. (Baca Juga: Amien Rais Berharap Pemilu Berlangsung Adil dan Transparan)
"Dari H-7, ke 13 pasien sudah didaftarkan. Sebenarnya kami telah mendaftarkan 208 pasien, tapi hanya 13 yang disetujui. Hal itu karena ada yang sudah pulang, dan tidak masuk DPT," kata Probowati.
Dia mengatakan bahwa pihak RS memberikan kesempatan kepada para pasien dan juga memberikan waktu untuk para petugas medis menyalurkan hak pilih sesuai DPT ke TPS.
"Ada bebrapa kategori, ada yang pakai A5, seperti suster atau dokter. Untuk yang domisilinya dekat, pulang lebih awal untuk nyoblos dulu. Sedangkan untuk pasien hanya diakomodir yang bisa diuruskan," katanya.
Sementara, VT Siswati (66), salah seorang pasien yang menjalani perawatan mengaku sangat antusias mengikuti Pemilu meski tidak bisa ke TPS. "Saya sakit komplikasi gula, kemarin jatuh. Didaftarkan ke susternya, dua hari sebelum coblosan ini, tidak ada kesulitan semua diurus perawat," kata Siswati. (Baca Juga: Di TPS Ganjar: Jokowi-Amin 201 Suara, Prabowo-Sandi 29 Suara)
(amm)