Wali Kota Semarang Ingatkan KPPS Isu Sabotase di Bilik Suara

Rabu, 17 April 2019 - 06:32 WIB
Wali Kota Semarang Ingatkan KPPS Isu Sabotase di Bilik Suara
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdialog dengan KPPS maupun PPS terkait isu sabotase di bilik suara. FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mewaspadai sabotase oleh salah satu kubu konstestan Pemilu dengan berlama-lama di bilik suara. Bahkan, upaya bloking itu diduga melibatkan 50 hingga 100 orang secara berurutan hingga menghabiskan waktu pencoblosan.

"Rumor, katanya salah satu calon akan melakukan bloking TPS pada pagi hari. Katakanlah 50 orang atau 100 orang, terus dia akan memperlambat pada saat pemilihan tidak tiga menit tapi sampai 10 menit. Kalau 50 orang kali 10 menit kan 500 menit, 7 jam," ujar pria yang akrab disapa Hendi itu, Selasa (16/4/2019).

Hendi pun memantau sejumlah TPS di antaranya di wilayah Tugu, Mijen, Gunungpati, dan Tembalang untuk mengetahui kesiapannya. Selain itu, juga dilakukan dialog dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun Panitia Pemungutan Suara (PPS) bila menemukan kasus yang berupaya menghambat proses pemilihan.

"Kalau menurut Jenengan itu bisa terjadi? Lalu langkah KPPS apa?," kata Hendi kepada petugas TPS.

"Di sana (TPS) kan ada petugas, kemarin sudah koordinasi (antar-petugas) kalau terjadi seperti itu (berlama-lama di bilik suara) tetap bisa dicepetkan, ditegur," kata Ketua TPS 14 Sumurejo Gunungpati, Amir Fahrudin.

"Batas waktu tiga menit. Kalau manula memang lebih lama karena kesulitan. Kalau melebihi batas waktu yang ditentukan, kita tegur biar tidak mengganjal yang di belakangnya. Kalau mengganjal kan perhitungan bisa sampai pagi," kata Amir.

Atas jawaban tersebut, Hendi menyebut isu yang bakal menghambat proses demokrasi itu bisa diatasi. Petugas KPPS juga diminta tegas agar para pemilih yang mengantre tetap bisa menggunakan hak pilihnya secara tertib.

"Ini TPS yang ketiga (didatangi), saya nanya Ketua KPPS yang kedua (kali) terkait isu seperti itu. Ada keberanian dari Ketua KPPS untuk menegur secara halus, diingetin kok berlama-lama, ada yang bisa dibantu enggak? Saya rasa teori itu enggak akan bisa diterapkan di Kota Semarang," katanya optimistis.

Selain menegur pemilih yang berupaya menghambat proses pemungutan suara, petugas KPPS juga diminta menyiapkan tenda di TPS guna mengantisipasi cuaca ekstrem berupa hujan deras. Apalagi, BMKG memprediksi akan terjadinya hujan saat pemungutan suara.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0176 seconds (0.1#10.140)