Tak Segera Ditangani, TPST Piyungan Bisa Jadi Bom Waktu

YOGYAKARTA - DPRD DIY berharap penanganan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul bisa segera diselesaikan. Volume sampah yang terus menggunung akan menjadi bom waktu dan kemungkinan penutupan bisa dilakukan warga kembali.

"Kami berharap segera ditangani mulai dari dermaga, hingga persoalan jalan, drainase, penerangan hingga kompensasi," kata Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana kepada wartawan di sela-sela inspeksi mendadak di TPST Piyungan, Bantul, Senin (15/4/2019).

Dijelaskan, melihat kondisi TPST, diakuinya bisa menjadi bom waktu. Jika musim hujan, dia yakin persoalan kembali terjadi terkait dengan dermaga dan kondisi TPST. "Kami siap backup rencana Pemda DIY. Namun persoalan TPST harus ditangani secepatnya," katanya.

Terlebih lagi, setiap hari minimal 500 ton sampah masuk TPST. Untuk itu diperlukan pembahasan mendalam untuk mengatasi sampah di DIY, terutama Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul. (Baca Juga: Atasi TPST Piyungan Perlu Pengolahan Sampah Alternatif)

Kepala Seksi Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah, Balai Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Imam Sugiyono mengatakan, saat ini dermaga akan segera dibangun dengan anggaran Rp350 juta sedangkan untuk perbaikan jalan Rp500 juta.

"Sifatnya memang pemeliharaan. Kalau membangun akses jalan yang mencapai 2 Km, bukan wewenang Balai," katanya.

Untuk itu dia berharap beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) bisa sinergis dalam menangani TPST. "Di antaranya penerangan, pembangunan jalan dan kompensasi kepada warga," kata Imam.

Hingga saat ini, kata dia, kompensasi kepada warga sekitar juga belum bisa dirumuskan. Karena menggunakan anggaran darimana dan mata anggaran apa yang bisa digunakan untuk memberikan kompensasi. "Ini juga belum terpecahkan. Jadi kami butuh bantuan DPRD juga untuk hal ini," katanya. (Baca Juga: TPST Piyungan Masih Diblokir, Yogya Darurat Sampah)