Polisi Waspadai Upaya Intimidasi Calon Pemilih ke TPS
A
A
A
SEMARANG - Polisi mewaspasdai upaya intimidasi kepada calon pemilih yang hendak menggunakan hak pilih ke tempat pemungutan suara (TPS). Polisi juga menggandeng TNI untuk menjamin keamanan selama masa Pemilu 2019.
"Kita justru mewaspadai (upaya) yang mengintimidasi orang supaya tidak datang ke TPS, melalui media sosial, atau lainnya," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, di sela kegiatan "Peringatan Isra Miraj dan Doa Bersama TNI-Polri, Ulama, dan Masyarakat Dalam Rangka Pemilu 2019 Aman Damai dan Kondusif" di Simpang Lima Kota Semarang, Jumat (12/4/2019).
Jenderal bintang dua tersebut menambahkan, menjelang masa pencoblosan 17 April, ujaran kebencian di jagat maya makin meningkat. Untuk itu, dia meminta masyarakat meningkatkan toleransi dan dewasa dalam menyikapi perbedaan.
"Anggota masyarakat agar betul-betul terus menjalin ukhuwah islamiyah, menjalin persatuan dan kesatuan, karena perbedaan itu adalah keniscayaan. Kita jadikan pesta demokrasi yang berkualitas dan beradab," terangnya.
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi menyatakan siap membantu polisi untuk menjamin keamanan warga. Terlebih selama aparat keamanan juga telah menggelar latihan bersama untuk mengantisipasi kerusuhan akibat sengketa Pemilu.
"Kami siap mem-backup karena selama ini dengan kekuatan yang kami miliki, kita sudah melaksanakan latihan-latihan bersama dan sudah kita antisipasi bersama. Mulai dari latihan, disimulasikan sampai nanti di lapangan," tuturnya.
"Kita justru mewaspadai (upaya) yang mengintimidasi orang supaya tidak datang ke TPS, melalui media sosial, atau lainnya," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, di sela kegiatan "Peringatan Isra Miraj dan Doa Bersama TNI-Polri, Ulama, dan Masyarakat Dalam Rangka Pemilu 2019 Aman Damai dan Kondusif" di Simpang Lima Kota Semarang, Jumat (12/4/2019).
Jenderal bintang dua tersebut menambahkan, menjelang masa pencoblosan 17 April, ujaran kebencian di jagat maya makin meningkat. Untuk itu, dia meminta masyarakat meningkatkan toleransi dan dewasa dalam menyikapi perbedaan.
"Anggota masyarakat agar betul-betul terus menjalin ukhuwah islamiyah, menjalin persatuan dan kesatuan, karena perbedaan itu adalah keniscayaan. Kita jadikan pesta demokrasi yang berkualitas dan beradab," terangnya.
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi menyatakan siap membantu polisi untuk menjamin keamanan warga. Terlebih selama aparat keamanan juga telah menggelar latihan bersama untuk mengantisipasi kerusuhan akibat sengketa Pemilu.
"Kami siap mem-backup karena selama ini dengan kekuatan yang kami miliki, kita sudah melaksanakan latihan-latihan bersama dan sudah kita antisipasi bersama. Mulai dari latihan, disimulasikan sampai nanti di lapangan," tuturnya.
(nun)