Kabupaten Sleman Lestarikan Permainan Tradisional Lewat Lomba

Kamis, 11 April 2019 - 14:48 WIB
Kabupaten Sleman Lestarikan Permainan Tradisional Lewat Lomba
Peserta perwakilan desa saat mengikuti lomba permainan tradisional di lapangan Denggung, Sleman, Kamis (11/4/2019).
A A A
SLEMAN - Permaian tradisional, mulai ditinggalkan dan terlupakan oleh masyarakat Sleman. Indikasinya permainan tersebut sudah jarang dimainkan, sebagian masyarakat juga tidak mengerti dan mengetaui tentang permaian itu. Jika dibiarkan bukan tidak mungkin permainan tradisional akan hilang dan tidak dikenal lagi oleh masyarakat.

Atas kondisi ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman dalam rangka memeriahkan hari jadi Sleman ke 103, tahun 2019 menggelar lomba permaianan dan olahraga tradional antar dese se-Sleman di lapangan Denggung, Sleman, Kamis (11/4/2019).

Ada lima cabang permainan dan olahraga tradisional yang dilombakan, yaitu bakiak, egrang, gobak sodor, ada tarik tambang dan senam kreasi.

Kepala Seksi, Pembinaan, Pengembangan Olahraga Prestasi Dispora Sleman, Sutrisno mengatakan selain untuk menyemarakkan hari jadi Sleman, kegiatan ini sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan permainan tradisional. Sebab dengan perkembangan teknologi di era digital sekarang permainan tersebut sudah jarang dijumpai.

“Lomba ini sebagai bentuk pelestarian terhadap permainan dan olahraga tradisional,” kata Sutrisno di sela-sela lomba tersebut.

Menurut Sutrisno, ini momen yang baik untuk memperkenalkan kembali budaya tersebut, terutama permaian dan olahraga tradisional. Sehingga bukan hanya akan tetap terjaga, namun juga mendukung pariwisata di Sleman.

“Dari 86 desa di Sleman, kami bagi menjadi tiga wilayah, yaitu Sleman barat, tengah dan timur. Lomba di Denggung ini untuk wilayah Sleman tengah. Seluruh perwakilan atar desa dibagi menjadi dua kategori yaitu putera dan putri,” paparnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan sangat mendukung dengan lomba permainan dan olahraga tradisional ini. Sehingga masyarakat tidak hanya mengerti teknologi permainan yang ada di gadget. Namun juga permainan tradisional secara langsung.

“Karena itu, permainan tradisional bukan hanya harus dilestarikan, namun juga diperkenalkan sejak dini,” tambahnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0579 seconds (0.1#10.140)