Pasar Murah Pupuk Bagi Ribuan Petani di Klaten Jateng

Kamis, 11 April 2019 - 08:00 WIB
Pasar Murah Pupuk Bagi Ribuan Petani di Klaten Jateng
Pasar murah pupuk non subsidi. Ilustrasi/IST
A A A
KLATEN - Kementerian BUMN bersama PT Pupuk Indonesia memberikan berbagai program pasar murah untuk masyarakat. Salah satunya dengan pasar murah khusus pupuk bagi ribuan petani di Klaten Jawa Tengah yang dilakukan langsung menteri BUMN Rini M Soemarno.

Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, kegiatan pasar murah khusus pupuk ini sebagai bentuk kegiatan berbagi langsung dengan masyarakat atas capaian BUMN yang positif. Hal ini ini karena keuntungan BUMN mencapai lebih dari Rp200 triliun di tahun 2018.

"Makanya kita sepakat berterima kasih kepada masyarakat atas capaian ini dengan berbagai kegiatan seperti pasar pangan murah, pupuk murah seperti di Klaten ini," terangnya saat pasar murah khusus pupuk di Klaten, Rabu (10/4/2019).

Dijelaskannya untuk warga tani di Klaten Kementerian BUMN menyediakan 2.000 ton pupuk dengan harga yang murah. Agenda juga masih akan diteruskan di beberapa titik dengan total pupuk yang akan dijual murah sebanyak 10 ribu ton.

Pasar murah khusus pupuk ini digelar di gudang penyimpanan pupuk (GPP) Pusri di Klaten, Jawa Tengah. Total pupuk yang disediakan bagi para petani ini terdiri dari urea dan NPK. Produk pupuk non subsidi tersebut dijual dengan harga Rp1.000/kg untuk urea, dari harga normal Rp5000/kg dan Rp1.300 untuk pupuk NPK, dari harga normal Rp6.500.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengungkapkan bahwa acara ini merupakan salah satu bagian dari perayaan HUT Pupuk Indonesia ke-7. "Menyambut usia holding pupuk yang ke-7, kami ingin berbagi kepada petani di wilayah Klaten ini”, ulasnya.

Kegiatan tersebut juga didukung oleh anak-anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang dan juga PT Pupuk Iskandar Muda. "Dalam kegiatan pasar murah ini juga dilakukan pengenalan aplikasi LinkAja kepada petani, selain juga dilakukan penjualan solar harga khusus oleh PT Pertamina," kata dia.

Menurutnya, tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan produk urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat jaringan ritel produk non subsidi. Pihaknya menyadari bahwa masih ada petani yang belum bisa memperoleh pupuk bersubsidi karena berbagai sebab, seperti belum tergabung dalam gapoktan, belum menyusun RDKK atau alokasi di daerah yang terbatas.

"Karena itu, dengan memperkenalkan pupuk non subsidi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pilihan pupuk bagi petani dan dijamin ada di pasaran," tandasnya.

Salah satu petani warga Klaten Nasar, 42, menyatakan, pupuk murah ini akan langsung digunakan untuk mempersiapkan masa tanam berikutnya dan sangat membantu menghemat pengeluaran pembelian pupuknya "Pupuk sangat bermanfaat bagi kami, ini untuk persiapan masa tanam, alhamdullilah pupuk murah ini bisa bantu saya untuk menghemat pengeluaran," tuturnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3747 seconds (0.1#10.140)